
JAKARTA -13 Februari 2025 ., Ketua Cabang Jakarta Selatan Pemuda Peduli Idonesia (PPI) Cabang Jakarta Selatan, Benny meminta Kejagung, Kapolri dan Panglima TNI untuk panggil dan periksa oknum aparat yang diduga terlibat dalam perdagangan gelap hewan langka Trenggiling di Asahan, Sumut.
Kami mendukung langkah Kejagung hingga Polisi Militer untuk segera mengusut tuntas dan mencari aktor yang terlibat dalam kasus tersebut. Pasalnya, publik kini menanti soal dugaan perdagangan gelap hewan langka tersebut yang diduga melibatkan banyak pihak. Dan merugikan negara 440 Miliar.
“Kami menilai proses hukum yang tengah berlangsung sudah terlalu berlarut-larut tanpa ada kejelasan,” kata Benny kepada wartawan, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2025).
Oleh karena itu, PPI mengecam perdagangan gelap trenggiling di Asahan dan berencana mengadakan aksi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kegiatan ilegal yang merusak lingkungan dan mengancam keberlangsungan hidup trenggiling.
Baru-baru ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wilayah Sumut berhasil mengungkap sindikat penjualan sisik trenggiling sebanyak 1.180 kg di Kabupaten Asahan. Dari pengungkapan itu, ada dua oknum TNI, satu oknum polisi, dan satu warga sipil yang diamankan. Ini menunjukkan bahwa perdagangan gelap trenggiling masih marak dan melibatkan berbagai pihak.
PPI akan mengadakan aksi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi trenggiling dan menghentikan perdagangan gelap. Aksi ini juga bertujuan untuk mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan yang lebih tegas terhadap pelaku perdagangan gelap trenggiling.
Maka dari itu, Kami mendukung Kejagung, Kapolri, dan Panglima TNI untuk segera bentuk tim investigasi untuk mengusut tuntas pelaku penjualan atau pengekspor maupun pembeli sisik hewan trenggiling tersebut sampai keakar-akarnya.
Kami pun bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Kejaksaan Agung dan Polisi Militer untuk menyampaikan aspirasi.
Menurutnya, hal itu penting agar permasalahan ini dapat diusut sampai tuntas. Karena diduga banyak melibatkan pihak tertentu.
Dalam waktu dekat, Pemuda Peduli Indonesia akan turun kejalan ke Kejaksaan Agung dan Polisi Militer untuk aksi, untuk usut kasus ini sampai tuntas,” tandansya.