DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: MENGENANG PERISTIWA SITUJUAH: SEMANGAT PERSAUDARAAN SERTA CINTA NAGARI DAN NEGARA
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Daerah > Limapuluh Kota > MENGENANG PERISTIWA SITUJUAH: SEMANGAT PERSAUDARAAN SERTA CINTA NAGARI DAN NEGARA
Limapuluh Kota

MENGENANG PERISTIWA SITUJUAH: SEMANGAT PERSAUDARAAN SERTA CINTA NAGARI DAN NEGARA

Herpa Published Januari 15, 2024
Share
SHARE

Oleh: Safaruddin Datuk Bandaro Rajo

digindonews.comKabupaten Lima Puluh Kota, pantas dan patut serta layak kiranya disebut sebagai kabupaten perjuangan. Walaupun ibu kota PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) di Bukittinggi, namun PDRI dideklarasikan di Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota pada tanggal 19 Desember 1948. PDRI merupakan pengisi kekosongan pemerintahan saat Soekarno-Hatta dan sejumlah tokoh penting nasional ditangkap dan diasingkan oleh Pemerintah Belanda.

Saat itu, Belanda sudah menyatakan bahwa Republik Indonesia sudah tak ada. Dan, PDRI menjadi penyelamat Republik ini. Dengan adanya PDRI, itu menunjukkan ke dunia bahwa Republik Indonesia masih ada. Walau PDRI sudah dicetuskan, namun Belanda ingin terus berkuasa di republik yang sangat kita cintai ini. Peristiwa Situjuah yang terjadi pada 15 Januari 1949 adalah sebagai bukti perlawanan berdarah-darah dari para pejuang kita. Tanggal 15 Januari 1949, adalah riwayat pengorbanan nyawa dari para pejuang kita yang tak bisa dilepaskan dari PDRI dan perang mempertahankan kemerdekaan.

Hari ini, Senin 15 Januari 2024, kita kembali memperingati Peristiwa Situjuah. Dalam peristiwa ini, 9 petinggi PDRI tewas di tangan belanda. Peristiwa Situjuah, peristiwa di mana Belannda melakukan aksi penyerangan terhadap para pejuang kemerdekaan RI yang terjadi di nagari Situjuah Batua .

Ibu kota PDRI, memang berlokasi di Bukittinggi. Namun begitu, perjuangannya lebih banyak terjadi di desa-desa dan hutan-hutan Sumatra Tengah. Oleh Belanda PDRI kerap disebut “Pemerintahan Dalam Rimba Indonesia”.

Lokasinya ia sebut “Somewhere in the Jungle”. Peristiwa Situjuah peristiwa penuh perjuangan dan pengorbanan dari pahlawan kita. Tepatnya terjadi di Lurah Kincia, Nagari Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Baca Juga  Bambang Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sebut Literasi Digital Sangat Berperan Penting Dalam Menanggulangi HOAX

Peristiwa Situjuah salah satu bukti nyata perjuangan rakyat mempertahankan kemerdekaan. Peristiwa Situjuah membangkitkan perjuangan dan semangat perlawanan rakyat terhadap penjajah .

Peristiwa Situjuah sekaligus membuktikan pada dunia internasional bahwa Pemerintahan Republik Indonesia masih ada. Sekalipun nyawa taruhannya, tiada henti perjuangan rakyat Indonesia tidak pernah reda melawan propaganda Belanda yang memaklumatkan bahwa mereka telah menguasai Indonesia sepenuhnya, setelah berhasil menduduki ibu kota Republik Indonesia, Yogyakarta dan sekaligus menangkap dan mengasingkan para pemimpin Republik.

Hari ini, kita mengenang kembali Peristiwa Situjuah itu. Riwayat mencatat, pada 14 Januari 1949 malam, para pejuang mengadakan rapat membahas strategi bagaimana cara menghadapi agresi yang dilakukan Belanda. Rapat itu digelar atas instruksi Gubernur Militer Sumatera Tengah, Sutan Mohammad Rasjid. Rapat dipimpin Chatib Sulaiman selaku Ketua Markas Pertahanan Rakyat Daerah.

Ada beberapa pemimpin penggerak pejuang yang hadir di rapat tersebut. Antara lain, Arisun Sutan Alamsyah (Bupati Militer Lima Puluh Kota), Letnan Kolonel Munir Latief, Mayor Zainuddin, Kapten Tantawi, Lettu Azinar, Letda Syamsul Bahri. Selain itu ada sekitar 60 orang pasukan Barisan Pengawal Negeri dan Kota (BPNK).

Rapat memutuskan ,mereka akan menyerang kota Payakumbuh. Karena kota ini sudah diduduki Belanda. Subuh bercuaca dingin, tanggal 15 Januari 1949 para pejuang istirahat dan hendak melaksanakan shalat subuh. Tiba-tiba, Belanda datang menyerang. Subuh berkuah darah. Pejuang kita terpojok. Tapi terus bertahan walaupun senjata tak memadai. Semangat mereka tak pernah pudar. Tak pernah mundur walau selangkah. Akhirnya, para pimpinan pejuang beserta puluhan pejuang lainnya pun gugur demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Para pejuang kita yang gugur di Situjuah

Baca Juga  Christina Aryani Ajak Masyarakat Jadi Smart Buyer Gunakan E-Commerce

adalah Chatib Sulaiman, Bupati Limapuluh Kota Arisun St. Alamsyah, Letkol Munir Latif, Mayor Zainuddin, Kapten Tantawi, Letnan Anizar, Sjamsul Bahri, Rusli dan Baharuddin. Mereka gugur bersama 60 pejuang lainnya.

Jenazah Chatib Sulaiman dimakamkan di Lurah Kincia. Sedangkan 8 orang pejuang dimakamkan di Banda Dalam.Sementara, 13 orang di Situjuah Gadang dan 39 orang dimakamkan di sekitar kawasan pemukiman penduduk di Nagari Situjuah Batua.

Monumen Peristiwa Situjuah nan dibangun di pusat keramaian nagari Situjuah adalah bukti nyata perjuangan para pahlawan kita dan sekaligus untuk mengenang dan mengingat betapa besarnya perjuangan mereka. Nama-nama pejuang yang gugur dalam Peristiwa Situjuah ini terukir bagai bertinta emas di gerbang Masjid Pahlawan Situjuah Batua.

Hari ini kita mengenang kembali peristiwa Situjuah. Mari kita panjatkan doa dan berkirim alfatihah kepada segenap pahlawan yang gugur di Situjuah. Ya, Allah, tempatkanlah mereka di sisiMu dalam kebahagian dan kemuliaan bersamaMu.

Dalam momen ini, saya ingin mengingatkan kita semua, bahwa di saat mana para pejuang kita berkorban nyawa, bahkan harta untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan, mari kita isi kemerdekaan ini dengan semangat rela berkorban dan saiyo sakato untuk membangun dan memajukan kabupaten Lima Puluh Kota khususnya, dan Indonesia yang kucinta, umumnya.

Baca Juga  RTH Mahkota Berlian Diresmikan Bupati Safaruddin

Kita isi kemerdekaan ini dengan terus melakukan berbagai pengabdian untuk kemajuan dan memajukan nagari. Kita isi kemerdekaan ini dengan memajukan sektor pendidikan. Kita isi kemerdekaan ini dengan pikiran kreatif dan inovatif untuk memajukan dan mengembangkan UMKM, pariwisata, pertanian untuk kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh sehingga terwujudnya masyarakat madani.

Kepada generasi muda.

Kepada pelajar, mari kita isi kemerdekaan ini dengan cara, giat, tekun dan rajinlah belajar. Harumkan nama kabupaten Lima Puluh Kota dengan berbagai prestasi, baik di bidang olahraga,seni,budaya, agama dan prestasi akademis. Kita isi kemerdekaan ini dengan terus merawat dan menjaga nilai-nilai tradisi,adat dan budaya.Karena adat dan budaya adalah identitas kita selaku orang Minangkabau yang memgang teguh Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

Dengan momen Peristiwa Situjuah kita gelorakan semangat kebersamaan dan persaudaraan yang kuat di tengah kehidupan bermasyarakat. Saya mengingatkan, karena kita memasuki tahun politik, jangan sampai perbedaan pilihan membuat kita berpecah belah. Berbeda pilihan adalah lumrah. Yang tidak lumrah itu adalah berpecah belah itu tadi. Mari kita sama-sama mewujudkan–terutama di kabupaten yang sangat kita cintai ini—Pemilu berdunsanak.

Saya yakin dan percaya, masyarakat kabupaten Lima Puluh Kota adalah masyarakat yang sangat demokratis . Masyarakat yang sangat cerdas. Mari, kita jalankan demokrasi ini dengan kegembiraan dan kebahagiaan serta dalam semangat persaudaraan yang tak pernah tergores. Semoga, momentum Peristiwa Situjuah menciptakan rasa nasionalisme yang kuat kepada nagari dan cinta NKRI !

 

Sarilamak, 15 Januari 2024

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Dukung Capaian SPM, DWP Lima Puluh Kota Gelar Sosialisasi Penyakit Tidak Menular
Next Article Peringatan Peristiwa Situjuah ke-75, Momen Semangat Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah816
    • Agam13
    • Bukit Tinggi12
    • Limapuluh Kota384
    • Padang23
    • Payakumbuh24
    • Solok56
  • Ekonomi326
  • Headline395
  • Internasional78
  • Khazanah169
  • Lifestyle110
  • Nasional729
  • Olahraga69
  • Opini150
  • Pariwara Lipsus27
  • Politik246
  • Uncategorized189
  • Video15

Berita Lainnya

Mengenal Uji Ketahanan yang Sedang Dijalani Rangkaian Trainset (TS) 20 LRT Jabodebek
Hisense Merayakan Dimulainya FIFA Club World Cup 2025™ sebagai Mitra Resmi, Menandai Tonggak Baru dalam Perjalanan Olahraga Global
INDONESIA PERLU TINGKATKAN KETAHANAN DIGITAL DAN EKONOMI NASIONAL Direktur CSI: PRABOWO HARUS SIGAP ANTISIPASI PERANG IRAN – ISRAEL
Floating Breakfast ala Grazie Bali: Sensasi Sarapan Terapung yang Instagramable dan Tak Terlupakan

Berita Terkait

Limapuluh KotaPariwara Lipsus

Peringati Hari Jadi ke-184, Lima Puluh Kota Serukan Transformasi dan Kebangkitan Daerah

April 14, 2025
Limapuluh KotaPayakumbuh

Ela_Furniture_Shop Diduga Tipu Customer dan Tidak Komitmen

Maret 31, 2025
Limapuluh Kota

Bupati Safni Serahkan LKPD T.A 2024, Harapkan Raih WTP ke-10 Kalinya

Maret 26, 2025
Limapuluh Kota

Wakil Bupati Lima Puluh Kota Ahlul Badrito Resha Tanam Padi Dukung Program ASTA Cita Dengan Lapas Kelas III Suliki

Maret 24, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?