DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: PENDERITAAN MERUPAKAN GURU KEHIDUPAN
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Khazanah > PENDERITAAN MERUPAKAN GURU KEHIDUPAN
Khazanah

PENDERITAAN MERUPAKAN GURU KEHIDUPAN

Agus Salim Published September 18, 2023
Share
SHARE
Khazanah

 

 

Oleh : Syaiful Anwar 

 

Manusia normal, terutama di zaman sekarang sangat mendambakan kebahagiaan, kenikmatan dan ketenangan hidup. Kalau perlu semua tenaga dan pikiran akan dikerahkan demi mencapai kebahagiaan, kenikmatan dan ketenangan tadi. Barangkali adalah tidak normal jika ada orang yang menginginkan penderitaan dalam hidupnya. Namun tak bisa dimungkiri pula, di dunia ini yang namanya penderitaan masih belum bisa lepas sepenuhnya dari hidup manusia.

Sebagai manusia berakal kita tentu tidak akan memilih jalan penderitaan (jika memang pilihan itu ada dan ditawarkan kepada kita). Namun walau tak kita pilih, tetap saja penderitaan suatu saat akan menghampiri dan menyerang kita. Kita tak bisa menolaknya. Sekuat apapun manusia melawannya, penderitaan itu tak akan pernah benar-benar hilang dari hidup di dunia. Belajar dan menjadi bijak melalui penderitaan, barangkali merupakan sikap yang paling tepat saat menghadapi penderitaan.

Baca Juga  NIKMAT BUKAN SEBATAS MATERI 

Pertama-tama, saya persempit dulu penderitaan mana yang saya maksud. Yaitu penderitaan yang lahir bukan karena kesalahan atau kelalaian atau keonaran diri sendiri. Jadi murni penderitaan yang saya maksudkan adalah penderitaan yang muncul karena sengaja dikenakan orang lain kepada kita, atau karena proses alamiah, atau akibat konsekuensi dari sebuah perbuatan yang baik/benar (bukan jahat).

Mudah sekali bagi kita jatuh dan putus asa ketika harus mengalami penderitaan yang terjadi bukan karena kesalahan kita. Kerap kali kita jatuh pada sikap yang buruk, ketika menghadapi hal semacam itu. Namun alangkah baiknya jika kita mampu belajar menjadi lebih baik, kala penderitaan itu mucul. Apa yang bisa kita pelajari?

Baca Juga  SERVIS MOBIL DITANGGUNG GUBERNUR

Pertama, memuji Tuhan dalam penderitaan. Tidak mudah melakukannya. Namun perlu diingat, bahwa salah satu tanda kemurnian iman kita pada Allah, adalah ketika kita sanggup dan bersedia memuliakan-Nya dalam segala hal, terutama dalam penderitaan. Butuh iman yang tangguh untuk dapat memuji Allah saat sedang menderita. Jadi dalam penderitaan kita bisa belajar meneguhkan dan memurnikan iman kita kepada Allah.

Kedua, menantikan penghiburan Tuhan. Bagaimana sih rasanya dihibur oleh Tuhan? Dihibur oleh artis, kita sudah tahu rasanya. Dihibur oleh badut, pemain sirkus, penyanyi, pelawak, tetangga, teman, dan sebagainya, barangkali juga sudah pernah kita rasakan. Tapi penghiburan dari Tuhan, tak semua orang bisa merasakannya. Hanya orang yang menderita dan berseru pada Tuhan, itulah yang bisa merasakan penghiburan Tuhan. Jadi dalam penderitaan, kita bisa belajar mengenal dan menerima penghiburan Tuhan.

Baca Juga  Maraknya Rokok Ilegal di Sumatera Barat, PPI Kecam dan Ancam Gelar Aksi di Kantor Bea Cukai Pusat

Ketiga, ketabahan. Jujur, bahwa ketabahan bukanlah barang murahan yang bisa kita temukan di sembarang tempat. Tak semua orang memiliki karakter ini. Padahal kemuliaan seorang manusia salah satunya ditentukan oleh sifat ketabahan ini. Jadi dari penderitaan kita belajar untuk tabah.

Keempat, pengharapan. Dalam penderitaan kita bisa belajar untuk tetap memelihara dan menyalakan api pengharapan. Pengharapan itu adalah kekuatan yang memberanikan kita untuk menatap jauh ke masa depan. Pengharapan adalah cahaya kita untuk menuju masa depan yang lebih baik. Yang punya pengharapan akan punya semangat dan kekuatan untuk terus maju. Pengharap ituan dipacu sinarnya ketika menghadapi penderitaan.

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Pelajar Peraih Perunggu Nasional, Diarak Keliling Situjuah Limo Nagari
Next Article Farah Putri Nahlia: Hoax Timbulkan Disintegerasi Bangsa
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah857
    • Agam14
    • Bukit Tinggi14
    • Limapuluh Kota388
    • Padang32
    • Payakumbuh25
    • Solok65
  • Ekonomi462
  • Headline401
  • Internasional81
  • Khazanah182
  • Lifestyle112
  • Nasional787
  • Olahraga75
  • Opini164
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik252
  • Uncategorized225
  • Video15

Berita Lainnya

Demokrasi Pancasila dan Hak Kesehatan Rakyat: Dua Sisi dari Keadilan Sosial
KAI Logistik Perkuat Kolaborasi Pendidikan dan Industri Logistik Bersama Universitas Pendidikan Indonesia
Membanggakan! Tim Bola Basket Putri BRI Raih Juara 3 di Liga Jasa Keuangan 2025
Diskusi Panel ISF 2025 tentang Pertanian Soroti Kolaborasi Menuju Ketahanan Pangan

Berita Terkait

EkonomiKhazanah

Dari Kampus ke Sawah: GMNI Sijunjung Belajar Kepedulian di Hari Tani Nasional 2025

September 24, 2025
Khazanah

AKBP Willian Harbensyah: Dari Nagari ke Nagari, Menyulam Aspirasi, Meneguhkan Rasa Aman Bagi Rakyatnya

September 23, 2025

Jemari Gen Z Harus Taat Hukum: Dialog Literasi GMNI Sijunjung

September 13, 2025
Khazanah

Dari Masjid ke Sawah, Dari Bencana ke Pangan: Jejak Khidmah Ansor-Banser Pasbar

September 10, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?