DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: KESEDERHANAAN YANG MENYEHATKAN
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Khazanah > KESEDERHANAAN YANG MENYEHATKAN
Khazanah

KESEDERHANAAN YANG MENYEHATKAN

Agus Salim Published Juli 19, 2023
Share
SHARE

khazanah 

 

 

Oleh : Syaiful Anwar

Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh 

 

 

Alkisah, saat Nabi Saw sedang shalat bersama para sahabat. Para sahabat cemas melihat kondisi beliau yang begitu kurang sehat. Mereka khawatir, karena setiap melihat gerakan shalat beliau, terdengar suara tulang persendian Nabi Muhammad Saw yang bergemelutuk. 

 

Usai uluk salam, Umar bin Khatab memberanikan diri bertanya, “Baginda, apakah engkau kurang enak badan?” Nabi Saw menjawab, “Aku sehat” “Mengapa setiap kali menggerakkan badanmu, kami mendengar bunyi tulang berkeratan?” 

 

Nabi Saw sebenarnya tak ingin bercerita. Dengan bercerita sama halnya beliau membongkar rahasia yang sedang terjadi pada dirinya. Akan tetapi para sahabat bertanya terus dan mendesak tentang keadaan beliau.  Beliau pun diam lalu akhirnya secara terpaksa melepaskan pakaiannya. 

 

Saat itu juga para makmun yang menyaksikannya langsung tercengang, disana mereka melihat pemandangan tentang bagaimana Rasulullah Saw telah mengikat perutnya yang mengempis. Perut itu diikat dengan selembar kain yang berisikan  batu-batu kerikil. Mengapa batu-batu itu diikatkan ke perut? Tampaknya batu-batu itu digunakan untuk mengganjal perut dan menahan lapar. Kerikil itulah yang berbunyi saat Rasulullah Saw shalat tadi. 

Baca Juga  Langsung ke Titik Bencana: Handriawan dan Relawan Salurkan Harapan untuk Padang

 

“Baginda Nabi, begitu hinakah kami di matamu? Apakah kau kira kami tak sedia memberimu makanan palinh lezat? Bukankah kami hidup makmur?”, tegur Umar dengan menatap kasihan kepada junjungannya. 

 

Rasulullah Saw membalas dengan senyuman. “Tidak, kalian sahabatku. Orang-orang yang setia padaku. Jangankan makanan, harta benda bahkan jiwa pun kalian serahkan sebagai rasa cinta. Tetapi dimana aku taruh mukaku di akhirat kelak di Hari Pembalasan? Jika diriku sebagai pemimpin menambah beban orang-orang yang ku pimpin?”, tukas Rasulullah Saw. 

 

Umar diam dan yang lain pun diam. Mereka merenungkan ucapan Rasulullah Saw, seorang pemimpin yang senantiasa mementingkan dan mendahulukan kesejahteraan rakyatnya daripada kepentingannya sendiri. 

 

Terkait cerita diatas, ada kisah tentang penguasa Mesir bernama Muqauqis. Ia mengirim dua orang tabib ke Madinah sebagai tanda persahabatan. Tabib itu bertugas melayani penduduk Madinah dari penyakit. Dua tabib itu mukim dan bertugas di Madinah selama dua tahun. Selama dua tahun itu pun mereka tak pernah mengobati seorang pasien pun. Kesehatan penduduk Madinah benar-benar terjaga. Dua orang tabib itu akhirnya menganggur tanpa ada proses pengobatan karena tak pernah memiliki pasien seorang pun. Oleh karena itu, dua orang tabib itu menjadi bosan dan merasa heran. 

Baca Juga  TAFSIR “FI ZHILALIL QURAN”

Ia pun bertanya kepada Rasulullah Saw, “Baginda Nabi, apakah penduduk Madinah takut berobat?” 

 “Terhadap musuh mereka tak takut, kenapa harus takut berobat?”  

“Dua tahun saya di Madinah, namun tak ada satu pun yang berobat” 

 “Penduduk Madinah tak ada yang sakit” 

“Seorang pun?” 

“Silahkan kau periksa ke seluruh pelosok Madinah” 

 

Tabib itu pun menyelusuri pelosok Madinah sesuai anjuran Rasulullah Saw. Ia ingin membuktikan perkataan Rasulullah Saw. Tabib itu pun tak mejumpai orang yang sakit dan ia merasa terkagum-kagum. 

 

Ia pun bertanya kepada baginda Nabi, “Baginda, bagaimana cara seluruh penduduk sehat? Bagaimana agar mereka tak terserang penyakit?” 

 

“Kami adalah kaum yang tak makan sebelum lapar, jika makan, kami melakukannya tak sampai kenyang. Itulah resep hidup sehat. Makan makanan yang halal dan baik. Makanlah untuk takwa bukan menuruti nafsu”, jawab Beliau. 

Baca Juga  MENGUASAI KETERAMPILAN KOMUNIKASI

 

Kisah diatas menggambarkan bagaimana kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa tidak membuat rakyatnya terbuai dengan pola hidup hura-hura serta konsumtif-hedonis. Sebaliknya, kita diperlihatkan suatu prilaku hidup prihatin, sehat dan penuh kesederhanaan. Semua laku itu tak sekedar dijadikan wacana pembangunan suatu bangsa dan masyarakat, tetapi menjadi gerakan bersama yang dipelopori pemimpinnya sendiri. Dari cerita tersebut kita bisa mengambil pelajaran bagaimana pola hidup sehat sebenarnya yang tidak mahal harganya, tetapi justru sangat murah yang bersumber dari pola dan prilaku hidup, khususnya terkait pada pola makan. 

 

Menurut laporan dari banyaknya hasil riset, pada umumnya banyak penyakit bersumber dari perut yang merupakan gudang beragam makanan. Karena itulah mengapa orang-orang yang ingin mendekatkan diri pada Allah, umumnya bersabar menjalani prilaku prihatin dan puasa. Mereka berpuasa bukan karena persediaan bahan makanan langka di masyarakat, tetapi karena pola hidup. Puasa dan lapar itulah yang menempa tubuh dan jiwa mereka menjadi hidup lebih sehat. 

 

#Syaiful_Anwar

#Fakultas_Ekonomi

#Universitas_Andalas

#Kampus2_Payakumbuh

#Goresan_Hikmah

#Kesederhanaa_Yang_Menyehatkan

 

 

 

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Bupati dan Wabup Sijunjung Serahkan 10 Juta Bendera Merah Putih Jelang HUT RI
Next Article Dilepas Bupati Safaruddin, Aulia Rahma Okto Bendsi Delegasi Kabupaten Limapuluh Kota pada FAN 2023.
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah881
    • Agam14
    • Bukit Tinggi14
    • Limapuluh Kota395
    • Padang32
    • Payakumbuh26
    • Solok68
  • Ekonomi661
  • Headline402
  • Internasional81
  • Khazanah191
  • Lifestyle112
  • Nasional850
  • Olahraga78
  • Opini174
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik253
  • Uncategorized253
  • Video15

Berita Lainnya

10 Cara Seru Menikmati Liburan Natal dan Tahun Baru di Surabaya
Fiber vs FWA 2025: Zoom Anak Lancar Tanpa Lag
PB HMI Resmi Tutup SEPIM 2025: Kader Dipersiapkan Sambut Kepemimpinan Indonesia Emas 2045
Kebungkaman Kunjungan Bupati Lima Puluh Kota ke India Menuai Sorotan – Mantan Ombudsman Sumbar: Transparansi Wajib, Pakai Uang Rakyat!

Berita Terkait

Khazanah

Aksi Kemanusiaan Sijunjung Menggema: Pemuda dan Mahasiswa Geruduk Dua Titik Bencana di Sumbar

Desember 5, 2025
Khazanah

Tengah Reruntuhan Banjir Bandang, Kepedulian Polres Sijunjung Bikin Wali Nagari Menangis Haru

Desember 5, 2025
Khazanah

Langsung ke Titik Bencana: Handriawan dan Relawan Salurkan Harapan untuk Padang

Desember 1, 2025
Pusako Panai Culture & Competition 2025: Merawat Tradisi, Mengunggah Kreasi Pemuda Sumatera Barat
Khazanah

Festival Budaya Sumbar 2025: Pusako Panai Hidupkan Tradisi, Ledakkan Kreasi

Desember 1, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?