DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: BAKORNAS LKMI PB HMI Kecam Dugaan Kriminalisasi dr. Ratna, Sebut Cederai Rasa Aman Tenaga Medis
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Nasional > BAKORNAS LKMI PB HMI Kecam Dugaan Kriminalisasi dr. Ratna, Sebut Cederai Rasa Aman Tenaga Medis
Nasional

BAKORNAS LKMI PB HMI Kecam Dugaan Kriminalisasi dr. Ratna, Sebut Cederai Rasa Aman Tenaga Medis

Astriani Published Desember 2, 2025
Share
Ket: dr. Fadel Yudawa Direktur LKMI PB HMI
SHARE

digindonews.com – Jakarta, 02 Desember 2025 — Badan Koordinasi Nasional Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) PB HMI menyoroti adanya sejumlah kejanggalan prosedural, ketidakjelasan regulasi, serta dugaan maladministrasi yang membayangi proses hukum terhadap dr. Ratna Setia Asih, Sp.A, dokter spesialis anak yang diduga melakukan kelalaian medis dalam penanganan pasien anak di RSUD Depati Hamzah, Pangkalpinang.

Kronologi dan Proses Penanganan Medis

Kasus ini bermula pada 26 November 2024 ketika seorang anak berusia 10 tahun mengalami demam dan sempat dirawat di klinik swasta. Karena tidak ada perbaikan, keluarga membawa pasien ke RSUD Depati Hamzah pada 1 Desember 2024 tanpa membawa rujukan ataupun rekam medis dari fasilitas sebelumnya.

Di IGD, pasien pertama kali diperiksa oleh dokter umum dr. M. Basri, yang kemudian melakukan konsultasi ke dr. Ratna Setia Asih, Sp.A. Sekitar pukul 17.59 WIB, dr. Ratna mengarahkan agar pasien dikonsultasikan ke dokter spesialis jantung. Konsultasi dengan dr. Kuncoro Bayu, Sp.JP menghasilkan diagnosis Total AV Block, diikuti tindakan medis lanjutan dan pemindahan pasien ke PICU. Kondisi pasien memburuk dan dinyatakan meninggal dunia pada hari yang sama.

Baca Juga  Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara Apresiasi Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih dan Dukungan Menteri Desa Yandri Susanto terhadap Perkembangan Ekonomi Desa

Keluarga kemudian membuat laporan dugaan malpraktik ke Polda Kepulauan Bangka Belitung dengan nomor LP/B/217/XI/2024/SPKT/POLDA Babel. Proses penyidikan menetapkan dr. Ratna sebagai tersangka pada 18 Juni 2025 melalui surat S.Tap/35/V/RES.5/2025/Ditreskrimsus. Berkas perkara dinyatakan lengkap (P-21) pada 20 November 2025.

MDP-KKI dan Permasalahan Regulasi

Majelis Disiplin Profesi Konsil Kesehatan Indonesia (MDP-KKI) sebelumnya menyatakan adanya dugaan pelanggaran disiplin dalam tindakan dr. Ratna. Namun kuasa hukum menilai proses tersebut cacat prosedur, tidak melibatkan panel ahli independen, dan minim transparansi, serta hanya fokus pada satu dokter padahal penanganan melibatkan tim medis.

Dr. Ratna juga sempat mengajukan uji materi Pasal 307 UU Kesehatan ke Mahkamah Konstitusi terkait ketiadaan mekanisme banding terhadap putusan MDP. Namun MK menolak permohonan tersebut pada 30 Oktober 2025.

Baca Juga  Pemuda Peduli Indonesia (PPI): Desakan Pemecatan Gus Mitah untuk Menjaga Kepercayaan Rakyat

LKMI PB HMI menilai kondisi ini menunjukkan lemahnya relasi regulasi antara UU Praktik Kedokteran, UU Kesehatan, dan ketentuan kelalaian dalam KUHP, sehingga memicu potensi kriminalisasi tenaga medis.

Pernyataan dan Tuntutan Resmi LKMI PB HMI

Direktur Nasional sekaligus Direktur Eksekutif BAKORNAS LKMI PB HMI, dr. Muhammad Fadel Yudawa, menyampaikan bahwa kasus ini telah menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan tenaga kesehatan terkait potensi kriminalisasi dan ketidakpastian hukum dalam praktik kedokteran.

Adapun tuntutan resmi LKMI adalah sebagai berikut:

1. Mendesak aparat penegak hukum menghentikan kriminalisasi terhadap dr. Ratna apabila tidak terbukti adanya gross negligence.

2. Menuntut transparansi penuh atas hasil penilaian MDP-KKI, termasuk pasal disiplin yang dianggap dilanggar, standar profesi yang dirujuk, serta analisis kausalitas yang digunakan.

3. Meminta audit medis independen oleh panel ahli pediatri dan forensik sebagai dasar objektif untuk menilai kasus ini.

4. Memastikan dr. Ratna mendapatkan pendampingan hukum yang layak serta perlindungan dari organisasi profesi dan institusi pemerintah.

Baca Juga  Polemik Pusat Data Nasional; PB HMI Usul Pembentukan Satgas PDN dipimpin Kementerian Komunikasi dan Informasi

5. Menuntut reformasi sistemik terkait perlindungan hukum tenaga medis, khususnya dalam mekanisme penyelesaian sengketa medis agar tidak kembali terjadi kriminalisasi berbasis hasil klinis semata.

Dr. Fadel Yudawa menegaskan bahwa dunia kesehatan tidak boleh dijadikan arena politisasi dan kriminalisasi yang membahayakan profesi medis.

“Jika pola kriminalisasi tenaga medis terus terjadi, maka bukan hanya dokter yang terancam, tetapi keselamatan pasien di seluruh Indonesia. Keputusan klinis yang cepat dan kritis adalah bagian dari tugas dokter. Namun ketika keputusan itu dibayangi ancaman pidana, maka sistem kesehatan kita akan lumpuh,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan agar aparat penegak hukum tetap berpegang pada asas objektivitas dan tidak tunduk pada tekanan opini publik ataupun kepentingan politik.

“Kami meminta semua pihak menahan diri dan memastikan proses hukum berjalan berbasis fakta medis, bukan persepsi dan tekanan. Dunia kesehatan tidak boleh menjadi korban dari politisasi dan kebisingan publik,” tutupnya.

TAGGED:DokterHMILKMI
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article KAI Salurkan CSR Rp100 Juta untuk Korban Banjir di Sumut dan Aceh
Next Article Kadis Pertanian Witra Seperti Memberi “Titian Barakuak” ke Bupati Pasca Kunjungan Ke India Soal Gambir
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah878
    • Agam14
    • Bukit Tinggi14
    • Limapuluh Kota393
    • Padang32
    • Payakumbuh26
    • Solok67
  • Ekonomi655
  • Headline402
  • Internasional81
  • Khazanah189
  • Lifestyle112
  • Nasional842
  • Olahraga77
  • Opini173
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik253
  • Uncategorized253
  • Video15

Berita Lainnya

Kadis Pertanian Witra Seperti Memberi “Titian Barakuak” ke Bupati Pasca Kunjungan Ke India Soal Gambir
BAKORNAS LKMI PB HMI Kecam Dugaan Kriminalisasi dr. Ratna, Sebut Cederai Rasa Aman Tenaga Medis
KAI Salurkan CSR Rp100 Juta untuk Korban Banjir di Sumut dan Aceh
Kebutuhan Internet Meningkat, Ini Tips Memilih WiFi Terbaik untuk Rumah

Berita Terkait

Nasional

BEM Nusantara: Kartel Haji Harus Dihentikan , Dukung Langkah Tegas Kementrian Haji Sukseskan Haji 2026

Desember 1, 2025
Nasional

Apresiasi Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo atas Pengerahan Pasukan Polri untuk Tanggap Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Desember 1, 2025
Nasional

Klarifikasi Laporan MPR, Kuasa Hukum PT TMP Laporkan MPR ke Polres Deli Serdang 

November 28, 2025
Nasional

Pemerintah Harus Segera Tetapkan Banjir Bandang Sumatra sebagai Bencana Nasional

November 28, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?