DIGINDONEWS- Suasana haru bercampur bangga menyelimuti halaman kampus STIT YPI Al-Yaqin Muaro Sijunjung saat dua mahasiswa terbaiknya, Dendy Herifan dan Muhamad Zikri, resmi dilepas oleh Wakil Bupati Sijunjung, H. Iraddatillah, S.Pt., untuk mengikuti Program PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) atau Student Mobility di University College of Yayasan Pahang (UCYP), Malaysia.
Kedua mahasiswa tersebut tidak hanya membawa nama baik kampus dan Kabupaten Sijunjung, tetapi juga mewakili Indonesia dalam program akademik lintas negara yang bergengsi ini. Keberangkatan mereka menjadi kebanggaan tersendiri bagi dunia pendidikan daerah dan menandai semakin luasnya kiprah generasi muda Sijunjung di tingkat internasional.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati H. Iraddatillah, S.Pt. menyampaikan apresiasi tinggi atas perjuangan dan prestasi kedua mahasiswa tersebut.
“Dendy dan Zikri adalah bukti bahwa asal bukanlah batas. Dengan tekad, kerja keras, dan doa, siapa pun bisa menembus langit impian. Kami bangga karena mereka membawa nama Kabupaten Sijunjung dan Indonesia di kancah internasional,” ujar Wakil Bupati H. Iraddatillah, S.Pt., dalam sambutannya yang penuh haru.

Program Student Mobility UCYP Malaysia bukan sembarang kegiatan akademik. Ini adalah jembatan pembelajaran lintas budaya, tempat mahasiswa Indonesia belajar langsung di lingkungan internasional, mengasah kompetensi dan memperluas wawasan global. Dendy dan Zikri akan menghabiskan waktu berharga di sana, membawa semangat kampus kecil di Muaro Sijunjung untuk bersanding dengan universitas dunia.
Kebanggaan juga dirasakan oleh pihak kampus. Ketua STIT YPI Al-Yaqin Muaro Sijunjung, Awang Ringgit, M. Sy, menyampaikan rasa syukur dan haru atas capaian dua mahasiswanya itu.
“Kami sangat bersyukur dan bangga. Dendy dan Zikri adalah teladan bagi mahasiswa lainnya. Mereka membuktikan bahwa dari kampus kecil di daerah, bisa lahir generasi global yang berdaya saing internasional. Ini hasil dari semangat belajar tanpa batas dan bimbingan para dosen yang tulus,” ungkap Awang
Ia menambahkan, keberangkatan dua mahasiswa tersebut menjadi bukti nyata komitmen kampus dalam mendorong internasionalisasi pendidikan tinggi Islam.
“STIT YPI Al-Yaqin tidak hanya ingin mencetak sarjana, tetapi juga mencetak kader bangsa yang siap bersaing di dunia global. Kami ingin mahasiswa kami punya pengalaman internasional, karakter kuat, dan nilai-nilai keislaman yang menjadi pijakan,” tambahnya dengan penuh semangat.
Yang membuat kisah ini begitu menyentuh adalah latar belakang mereka. Keduanya bukan berasal dari keluarga berkecukupan. Namun semangat untuk belajar dan keyakinan untuk maju tak pernah padam. Di sela keterbatasan, mereka menyalakan pelita harapan — dan hari ini, cahaya itu menerangi langkah mereka hingga ke Malaysia.
Bagi masyarakat Sijunjung, kisah Dendy dan Zikri bukan sekadar cerita keberangkatan dua mahasiswa. Ini adalah pesan kuat tentang mimpi, keberanian, dan keikhlasan. Bahwa dari daerah yang tenang dan jauh dari gemerlap kota besar, lahir generasi muda yang mampu menembus batas, menjelajah dunia, dan mengharumkan nama Indonesia.
Momen pelepasan itu menandai lebih dari sekadar perjalanan akademik. Ia menjadi simbol bahwa pendidikan adalah pintu harapan, dan siapa pun yang mengetuknya dengan kesungguhan, suatu hari akan melihat dunia terbuka di hadapannya.
Menutup acara pelepasan, Muhamad Zikri sempat menyampaikan refleksi singkat namun penuh makna.
“Saya tidak pernah membayangkan bisa sejauh ini. Dulu saya hanya ingin kuliah dan membantu orang tua. Tapi ternyata, jika kita terus berusaha dan percaya pada doa, Allah akan buka jalan yang tak pernah kita duga. Ini bukan hanya perjalanan saya dan Dendy, tapi juga bukti bahwa anak-anak daerah bisa bersaing di dunia internasional,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Zikri menunduk sejenak, lalu menatap ke arah kampus tempat ia ditempa.
“Kami berangkat bukan hanya membawa nama kampus, tapi juga membawa harapan banyak orang. Semoga langkah kecil ini menjadi awal dari banyak mimpi besar lainnya untuk Sijunjung dan Indonesia.”
Dengan doa, keyakinan, dan semangat muda, Dendy dan Zikri kini menulis bab baru dalam sejarah kebanggaan daerah, bahwa dari Sijunjung, cahaya prestasi itu benar-benar bersinar hingga ke negeri seberang.