digindonews.com — Dalam rangka menyamakan persepsi, membuat rencana kerja dan akselerasi rencana aksi yang lebih cepat, tepat, terarah, dan terukur serta meningkatkan sinergitas dan kolaborasi pemangku kepentingan dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Limapuluh Kota dan Nasional, Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt Bandaro Rajo membuka acara Rapat Koordinasi dan Rembuk Stunting tingkat Kabupaten Limapuluh Kota sekaligus launching BASIBALIKO (Bersama Atasi Stunting dengan Ibu Bapak Asuh Lima Puluh Kota) di aula kantor bupati Limapuluh Kota, Sarilamak, Rabu (13/09/2023).
Rakor yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdaayaan perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KABP3A) turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Widya Putra, Kepala Kantor Kemenag Irwan, Ketua TP PKK Nevi Safaruddin, para asisten, kepala perangkat daerah, camat, dan wali nagari di Limapuluh Kota.
Bupati Safaruddin dalam sambutannya mengatakan, komitmen Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota untuk mempercepat kinerja penurunan angka stunting telah menunjukkan penurunan, setelah sebelumnya prevalensi Balita stunting mencapai 28,2% di tahun 2021 menjadi 24,3% di tahun 2022.
“Kemajuan ini patut disyukuri, namun kami mengingatkan seluruh stakeholder untuk tidak berpuas diri, dan harus bertekad dalam mencapai target nasional di tahun 2024 yakni 14%,” kata Bupati.
Dijelaskannya, di Kabupaten Limapuluh Kota saat ini 2050 balita stunting dari 23.740 balita dan terdata 29.918 (Dua Puluh Sembilan Ribu Sembilan Ratus Delapan Belas) keluarga beresiko
stunting atau sebesar 53,79 % dari jumlah data. “‘Agar upaya penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota dapat tercapai, maka diperlukan kolaborasi dan sinergi yang baik antar perangkat daerah baik yang Spesifik maupun yang Sensitif, karena permasalahan stunting bukan hanya urusan Perangkat Daerah bidang Kesehatan saja, namun, 70 % peran perangkat Daerah lainnya yang mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan penurunan stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota,” tambahnya.
Disamping itu, Bupati menyambut baik lahirnya program BASIBA LIKO sebagai salah satu inovasi dalam penurunan stunting. “Semoga terobosan ini dapat dijalankan di seluruh OPD maupun Nagari dan bisa menurunkan angka prevalensi stunting di Limapuluh Kota,” harap Bupati Safaruddin.
Sebelumnya, Kepala DP2KBP3A sekaligus ketua panitia, Ayu Mitria Fadri dalam laporannya menyampaikan, kegiatan rembuk stunting dilaksanakan untuk memastikan adanya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama sama antara organisasi perangkat daerah dengan lembaga non pemerintah, nagari, dan masyarakat.
“Adapun tujuannya menguatkan sinergi kepedulian serta meningkatkan komitmen para pemangku kepentingkan dalam rangka koordinasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Limapuluh Kota ” jelasnya.
Dalam rangkaian kegiatan Rembuk Stunting tersebut, turut dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama antara Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota melalui Dinas Kesehatan dengan Kemenag Limapuluh Kota serta pemberian penghargaan kepada Walinagari inovatif.***