DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: Webinar Literasi Digital Tekankan Perlindungan Warga dari Ancaman AI, Hoaks, dan Pelanggaran Privasi
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Nasional > Webinar Literasi Digital Tekankan Perlindungan Warga dari Ancaman AI, Hoaks, dan Pelanggaran Privasi
Nasional

Webinar Literasi Digital Tekankan Perlindungan Warga dari Ancaman AI, Hoaks, dan Pelanggaran Privasi

Redaksi Published Desember 8, 2025
Share
SHARE

Digindonews.com, Jakarta — 6 Desember 2025
Perkembangan dunia digital yang semakin kompleks menjadi sorotan dalam webinar “Berbagi Tanpa Bahaya: Etika dan Keamanan Data di Media Sosial” yang diselenggarakan Badan Pengembangan SDM Komunikasi dan Digital bersama Anggota Komisi I DPR RI Prof. Dr. (H.C.) Abdul Halim Iskandar. Acara ini menghadirkan tiga pakar untuk membahas bagaimana masyarakat dapat terlindungi dari bahaya di ruang digital yang semakin tidak mudah diprediksi.

Dalam pemaparannya, Abdul Halim Iskandar menyoroti meningkatnya ancaman manipulasi digital melalui kecerdasan buatan generatif. Ia mengungkapkan bahwa 88% pengguna internet global kini khawatir terhadap penyalahgunaan teknologi AI, sementara mayoritas masyarakat kesulitan membedakan konten asli dan konten buatan mesin.
“Kita memasuki era ketika gambar, suara, dan video bisa dipalsukan dengan sangat meyakinkan. Tanpa literasi kuat, masyarakat mudah terjebak dalam misinformasi,” jelasnya.

Baca Juga  Jokowi Kembali Tinjau Jalan Rusak di Provinsi Jambi

Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki landasan hukum jelas melalui UU No. 27/2022 tentang Pelindungan Data Pribadi, yang mengatur hak subjek data, kewajiban pengendali data, serta sanksi bagi pelanggar. Menurutnya, kepatuhan terhadap UU ini tidak hanya tanggung jawab negara, tetapi juga masyarakat sebagai pengguna aktif platform digital.

Akademisi Universitas Negeri Surabaya, Dr. Mufarrihul Hazin, menjelaskan bahwa literasi digital kini menjadi fondasi peradaban baru. Ia menyoroti pentingnya netiket, verifikasi informasi, dan empati digital. “Kebebasan berekspresi tidak berarti bebas melukai orang lain. Banyak kasus viral yang sebenarnya merupakan pelanggaran privasi dan dapat dipidana,” ujarnya.

Ia menekankan perlunya prinsip tabayyun dalam memeriksa informasi, terutama di tengah derasnya hoaks yang beredar. Menurutnya, publik harus menyadari bahwa setiap unggahan meninggalkan jejak digital yang dapat berdampak pada reputasi seseorang di masa depan.

Baca Juga  Ketum PPI  Bima Putra: Gerakan Pemuda Al-Wasliyah (GPA) adalah Harapan Masyarakat Indonesia

Sementara itu, pegiat literasi digital Nasrun Annahar mengingatkan bahwa 221 juta pengguna internet Indonesia, termasuk jutaan anak dan remaja, menghadapi risiko digital yang semakin besar. Berdasarkan survei 2025, disinformasi, ujaran kebencian, konten kekerasan, dan deepfake semakin marak terjadi.

Ia menekankan bahwa keamanan digital harus dimulai dari perlindungan akun dan perangkat. “Aktifkan autentikasi dua faktor, gunakan kata sandi kuat, dan waspadai tautan mencurigakan. Serangan phishing sering kali menyamar sebagai pesan resmi,” terangnya.

Nasrun juga mengingatkan masyarakat agar tidak mengunduh aplikasi sembarangan dan selalu mengelola izin akses aplikasi. Ia menjelaskan bahwa ancaman malware sering tersembunyi dalam file umum seperti undangan daring atau resi paket.

Baca Juga  Fajar Nursahid : DPR RI Masih Dikuasai Oleh Partai Lama

Para narasumber sepakat bahwa membangun ruang digital yang sehat membutuhkan kolaborasi kebijakan publik, literasi masyarakat, dan teknologi yang aman. Edukasi berkelanjutan dinilai menjadi kunci agar masyarakat dapat berbagi informasi secara bertanggung jawab tanpa menimbulkan bahaya.***

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Webinar Literasi Digital Tekankan Pentingnya Etika, Empati, dan Perlindungan Data Pribadi
Next Article KAI Logistik Gelar Sosialisasi TIPIKOR dan SMAP dalam Rangka Peringatan HAKORDIA 2025
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah885
    • Agam14
    • Bukit Tinggi14
    • Limapuluh Kota396
    • Padang33
    • Payakumbuh26
    • Solok68
  • Ekonomi739
  • Headline402
  • Internasional81
  • Khazanah196
  • Lifestyle112
  • Nasional884
  • Olahraga78
  • Opini175
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik254
  • Uncategorized256
  • Video15

Berita Lainnya

Pentingnya Punya Rekening Khusus untuk Jajan dan Menabung
Cokelatin Indonesia Menembus Pasar Internasional Melalui Agro Food Jeddah 2025
Dari Kepedulian Menjadi Hunian: Ansor, Banser, dan NU Hadirkan Harapan di Paninggahan
Holding Perkebunan Nusantara Dorong EBT, PTPN IV Regional III Resmikan PTBg Sei Rokan

Berita Terkait

Nasional

Benny Ario Ketua IYE Minta Publik Stop Opini Liar soal Video Golf Kepala BGN

Desember 19, 2025
Nasional

PB HMI Gelar Simposium Energi Nasional

Desember 18, 2025
Nasional

Legislator Ajak Masyarakat Terapkan Berinternet Sehat dan Bertanggung Jawab

Desember 18, 2025
Nasional

Waspadai Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong: Ribuan Korban, Kerugian Triliunan

Desember 17, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?