DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: TAN MALAKA MAHA GURU: MEMBUMIKAN PEMIKIRAN MADILOG DALAM PENDIDIKAN INDONESIA  
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Daerah > Limapuluh Kota > TAN MALAKA MAHA GURU: MEMBUMIKAN PEMIKIRAN MADILOG DALAM PENDIDIKAN INDONESIA  
Limapuluh Kota

TAN MALAKA MAHA GURU: MEMBUMIKAN PEMIKIRAN MADILOG DALAM PENDIDIKAN INDONESIA  

Agus Suprianto Published November 25, 2025
Share
SHARE

TAN MALAKA MAHA GURU: MEMBUMIKAN PEMIKIRAN MADILOG DALAM PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh: Ferizal Ridwan, Ketua Yayasan Ibratama

Pandam Gadang Suliki, 25 November 2025

Dalam sejarah Indonesia, Tan Malaka dikenal sebagai sosok revolusioner, pemikir, dan tokoh pergerakan. Namun sisi lain yang sering terlupakan adalah perjuangannya sebagai guru—pendidik yang memandang kelas bukan sekadar ruang belajar, melainkan arena pembebasan pikiran. Pemikiran Tan Malaka, lahir hampir seabad lalu, tetap relevan saat kita menelaah kondisi pendidikan Indonesia masa kini.

Bagi Tan Malaka, pendidikan tidak cukup hanya mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung. Sekolah harus mampu membentuk manusia merdeka, yang sanggup berpikir kritis, mempertanyakan otoritas, dan mengambil keputusan berdasarkan nalar. Pendidikan yang menekan keberanian bertanya justru ditolak keras olehnya.

Realita pendidikan Indonesia saat ini masih banyak terjebak pada sistem hafalan dan kurikulum yang kaku. Dalam pandangan Tan Malaka, model ini hanya menghasilkan massa patuh, bukan warga negara sadar dan bertanggung jawab. Semangatnya mengingatkan pentingnya mengembalikan pendidikan pada tujuan dasarnya: memerdekakan pikiran.

Baca Juga  BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BKSDM), Pansel Umumkan 3 Besar 6 JPTP

Pengalaman mengajar Tan Malaka di berbagai wilayah, dari Deli hingga Filipina dan Cina, membuatnya yakin bahwa guru adalah pelopor perubahan sosial. Guru bukan birokrat, melainkan pembentuk karakter bangsa. Ia menekankan pentingnya memberikan bacaan alternatif agar murid mampu memandang dunia dari berbagai perspektif, menjadikan guru jembatan antara realitas dan kemungkinan.

Kini, guru di Indonesia sering terbebani administrasi berat yang membatasi ruang imajinasi dan semangat belajar murid. Pemikiran Tan Malaka mengingatkan bahwa guru harus kembali menjadi pencerah, bukan sekadar pengisi laporan.

Kontribusi terbesar Tan Malaka adalah Madilog—upaya merumuskan cara berpikir ilmiah bagi bangsa Indonesia. Ia mengkritik pengaruh takhayul dan dogma yang menghambat kemajuan, mengajak rakyat berfikir berdasarkan realitas material, dialektika perubahan, dan logika ketat.

Baca Juga  Ma'ruf Amin Respon Pernyataan Andre Rosiade

Di tengah deras arus informasi dan maraknya hoaks, pesan Madilog semakin penting. Pendidikan Indonesia perlu penguatan literasi kritis dan kemampuan berpikir rasional agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh kepentingan tertentu. Ilmu pengetahuan harus menjadi senjata peradaban, bukan sekadar materi pelajaran.

Tan Malaka selalu menegaskan pendidikan harus berakar pada kebutuhan rakyat, bukan hanya memenuhi tuntutan pasar atau politik. Ia ingin sekolah menjadi alat mobilitas sosial, bukan penjaga ketimpangan.

Meski telah puluhan tahun berlalu, akses pendidikan di Indonesia masih timpang antara daerah kaya dan miskin serta kota dan desa. Semangat Tan Malaka menuntut pembenahan struktural, mulai dari pemerataan fasilitas, peningkatan kualitas guru, hingga kebijakan yang benar-benar berpihak pada anak-anak dari keluarga biasa.

Baca Juga  Bupati Safaruddin Pimpin Upacara Dan Hadirkan Dukcapil Goes To School di SMA 2 Harau

Ungkapan terkenalnya, “Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat,” menggambarkan etos hidupnya: menggabungkan kecerdasan, integritas, dan kemampuan menyesuaikan diri. Etos ini menjadi cermin sekaligus panduan bagi guru dan pelajar Indonesia hari ini.

Ia mengajarkan bahwa kemajuan bangsa lahir dari manusia yang terus belajar, berani berpihak pada kebenaran, dan adaptif terhadap perubahan.

Jika Tan Malaka hadir di ruang kelas Indonesia kini, ia tidak hanya mengajar dengan papan tulis, tetapi juga dengan keberanian moral. Ia akan mendorong murid berpikir mandiri, mencintai kebenaran, dan memahami realitas bangsanya.

Indonesia membutuhkan lebih banyak guru seperti itu—guru penggerak kesadaran bangsa, bukan sekadar pengajar. Di tengah kompleksitas zaman, warisan Tan Malaka sebagai guru terus menyala: pendidikan adalah fondasi kemerdekaan, dan kemerdekaan sejati dimulai dari cara berpikir.**

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Pengamat Sebut Hilirisasi Timah Jadi Penentu Industrialisasi, MIND ID Diminta Percepat Ekosistem Hilir
Next Article Dukung Mobilitas Saat Libur Nataru 2025/2026, KAI Daop 8 Surabaya Berikan Diskon
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah873
    • Agam14
    • Bukit Tinggi14
    • Limapuluh Kota392
    • Padang32
    • Payakumbuh25
    • Solok66
  • Ekonomi622
  • Headline402
  • Internasional81
  • Khazanah186
  • Lifestyle112
  • Nasional834
  • Olahraga76
  • Opini172
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik253
  • Uncategorized250
  • Video15

Berita Lainnya

Ketum GPMPB: DBH Panas Bumi Harus untuk Daerah Penghasil
Perubahan Tutupan Lahan 1990–2024 Dinilai Jadi Pemicu Bencana di Sumatera Utara
BRI Otista Jakarta Gandeng Iron Fist Hadirkan Promo Kuliner 20%
“Semangat BerJuara: Atlet PORDASI Kota Solok untuk KEJURNAS HBA 2025 Resmi di Lepas”

Berita Terkait

Limapuluh Kota

ICBS Lembah Harau Kampuang Penghafal Alqur’an, Orang Numpang Shalat Di Larang

November 22, 2025
Limapuluh Kota

Polemik Retribusi Pengunjung Orang Tua Santri ICBS Bikin PAD Lembah Harau Menurun, Publik Tuntut Kinerja Kadisparpora Baru

November 18, 2025
Limapuluh Kota

Polres Lima Puluh Kota Ambil Peran Aktif Wujudkan Program Makan Bergizi Gratis Pemerintah

November 3, 2025
Limapuluh Kota

Selalu di Sorot dan Dikritik Awak Media, Kadis Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tuding Wartawan

Agustus 27, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?