Digindonews.com — H.A. Helmy Faishal Zaini (Anggota Komisi 1 DPR RI) bicarakan soal Menjadi Pejuang Anti Hoax di Dunia Digital dalam kegiatan Ngobrol Bareng Legislator yang digelar Kominfo RI, di Hotel Same Lombok pada Jumat, 2 Februari 2024.
Adapun Narasumber dalam kegiatan kali ini antara lain; H.A. Helmy Faishal Zaini (Anggota Komisi 1 DPR RI) Dr. Hadi Gunawarman Sakti, M.Pd ( Dosen Teknologi Pendidikan UNIKMA)
Nasrudin S.Pt ( Ketua PWI NTB).
Dr. Hadi Gunawarman Sakti mengatakan bahwa sejak periode Agustus 2018 s.d. 24 Januari 2024, Kementerian Kominfo telah mengidentifikasi total 12.654 isu hoaks yang terdiri dari 2.367 isu hoaks terkait kesehatan, 2.229 isu hoaks penipuan, 2.221 isu hoaks pemerintahan, 1.659 isu hoaks politik, 729 isu hoaks internasional, 642 isu hoaks kejahatan, 569 isu hoaks kebencanaan, 490 isu hoaks pencemaran nama baik, 348 isu hoaks keagamaan, 229 isu hoaks mitos, 71 isu hoaks perdagangan, 69 isu hoaks pendidikan, dan 1.031 soal isu hoaks lain. Hoax diantaranya rasa ingin tahu, teknologi modern dan bias informasi.
Ciri ciri informasi hoax: Hoax umumnya menggunakan judul dan kata pengantar yang provokatif mengenai sesuatu yang dianggap penting oleh masyarakat, Hoax berisi informasi yang sumbernya tidak jelas, tidak terverifikasi, tidak kredibel, tidak berimbang, dan biasanya menyudutkan pihak-pihak tertentu. Tidak ada rincian jelas mengenai penulis dan sumber informasi. Hoax biasanya menimbulkan kecemasan, kebencian, dan permusuhan di kalangan masyarakat umum. Hoax biasanya disertai permintaan untuk meneruskan pesan ke sebanyak mungkin orang dengan ancaman konsekuensi jika tidak menyebarkannya.
Seseorang bisa dengan mudah terpapar hoax dikarenakan kurang literasi digital. Selain itu, emosional kurang stabil dan tergesa-gesa ketika menerima informasi. Beberapa tips dalam menghibdari hoax diantaranya hati-hati dengan judul provokatif, cermati alamat situs, periksa fakta, cek keaslian foto, ikut serta grup diskusi anti-hoax, jangan terburu-buru untuk membagikan berita, kritis dan cuek.
Kemudian ditambah Nasrudin dalam materinya menyampaikan peranan media dalam pemilu dan melawan hoax dalam beberapa bidang diantaranya pelayan informasi yang mana media bertanggung jawab menghadirkan informasi yang akurat, kredibel dan berkualitas. Di bidang edukasi politik media berperan dalam masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh pihak yang tidak bertanggung jawab atau penyebar hoax pada bagian pengawasan pemilu media memiliki peranan memudahkan masyarakat melakukan pelaporan jika ada indikasi pelanggaran selama proses pemilu dan pada evaluasi konstruktif media memiliki peranan bukan hanya sebagai watchdog namun first juga berperan memberi masukan.
Beberapa tantangan dan peluang media dalam kasus hoax diantaranya Berimbang. Maksudnya memberi ruang yang proporsional. Kedua, Independen. Bebas dari kepentingan atau golongan apapun. Kemudian Netral yaitu tidak menunjukkan keberpihakan dalam kebijakan maupun tindakan-tindakan Imparsial yaitu tidak menjadi bagian dari kepentingan atau golongan. Manfaatnya yaitu memberikan kemaslahatan kepada ummat, masyarakat, bangsa dan negara.
Terakhir Helmy mengatakan, Beberapa langkah yang dapat kita lakukan agar tidak terjebak hoax di media sosial dengan Pendidikan: Tingkatkan literasi digital untuk memahami cara mengenali dan memeriksa kebenaran informasi. Ikuti sumber terpercaya yang menyediakan informasi faktual. Kedua, Verifikasi Informasi: Sebelum menyebarkan informasi, pastikan untuk memverifikasi kebenaran dan keandalannya. Gunakan situs web faktual atau alat verifikasi fakta untuk memeriksa keaslian berita. Ketiga, Penyebaran Informasi Positif: Aktif dalam menyebarkan informasi positif dan edukatif. Bagikan sumber-sumber berita yang dapat dipercaya untuk membantu mengatasi penyebaran hoaks.
Kemudian Periksa sumber sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi di media sosial. Hindari menyebarkan informasi tanpa verifikasi. Selanjutnya, Partisipasi dalam Komunitas Anti-Hoaks: Bergabung dengan komunitas atau organisasi yang fokus pada memerangi hoaks. Diskusikan dan bagikan informasi terkini tentang hoaks yang mungkin muncul.
“Ingatlah bahwa memerangi hoaks memerlukan kolaborasi dan kesadaran bersama. Dengan tindakan yang bijaksana, Anda dapat membantu menciptakan lingkungan digital yang lebih terpercaya,” pangkasnya. ***