Khazanah
Oleh : Syaiful Anwar
Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh
Dalam suatu kesempatan, Ustadz Aceng menyampaikan seloroh tentang anggapan atau dugaan manusia. Kata beliau, “Wah kita ini rupanya saling menduga. PNS menduga bahwa menjadi pedagang itu enak, karena bisa menghasilkan banyak uang dan punya kebebasan. Pedagang menduga juga, bahwa PNS itu enak. PNS itu „kan sudah ada jaminan gaji tiap bulan. Mau hujan, mau panas, mau kerja mau tidak, gaji tetap diterima. Dugaan pedagang pun hampir sama dengan para petani. Para petani yang setiap hari membanting tulang. Hujan kehujanan. Panas kepanasan. Mereka menyangka bahwa PNS dan pedaganglah yang senang. Nah, mereka itu saling menduga, bahwa yang diduga itulah yang senang dan bahagia. Kalau begitu, “Siapa yang paling senang dan bahagia.” Tanya Ustadz Aceng kepada jamaah Tamhid Al-Muballighin. Para jamaah pun terdiam. Mereka semua bingung, tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan sederhana itu. Ustadz Aceng pun menjawab sendiri pertanyaannya, “Yang paling senang dan bahagia itu adalah “Orang Gila”. Orang gila itu tidak pernah susah, dia selalu senang. Walaupun pakaiannya compang-camping, makanannya kotor, badannya dekil, namun ia justru menikmatinya. Tertawa, senyum, adalah bagian dari kehidupan orang gila.” Mendengar seloroh tersebut, saya dan para jamaah pun tak kuasa membendung tawa.
Cerita di atas mengajarkan kepada kita agar jangan melihat orang dari sisi luarnya saja. Belum tentu orang yang rumahnya megah, mobilnya mewah itu senang. Mungkin dia lebih menderita batinnya dibanding kita yang hanya biasa-biasa saja. Maka, jadikan „dugaan‟ itu hanya simpanan di kepala kita dan responlah jika dugaan itu positif untuk kemajuan kita. Bukankah ketika orang menduga kita banyak uang, berarti dia tidak secara langsung mendoakan kita? Bukankah ketika orang menduga kita sudah seperti „bapak-bapak‟, secara tidak langsung dia mendoakan kita untuk menjadi seorang ayah.
Cerita di atas pun mengajarkan kepada kita agar mampu menikmati setiap episode kehidupan, baik senang maupun susah, seperti orang gila yang mampu tersenyum setiap saat kendati ia hidup tidak layak.
#Syaiful_Anwar
#Fakultas_Ekonomi
#Universitas_Andalas
#Kampus2_Payakumbuh
#Goresan_Hikmah
#Menikmati_Dugaan