Matarakyat24.com, Jakarta — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu kebijakan unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam upaya mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Dalam webinar literasi digital yang digelar pada 22 Juli 2025, para narasumber sepakat bahwa program ini adalah bentuk intervensi strategis negara dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.
Dr. Usman Kansong, praktisi komunikasi publik, menekankan bahwa MBG berperan besar dalam mewujudkan bonus demografi tahun 2030 dan mendukung Visi Indonesia Emas 2045. “Negara tidak bisa mencapai kemajuan jika SDM-nya lemah. MBG adalah upaya serius pemerintah untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing,” ujar Usman.
MBG telah berjalan di 38 provinsi sejak Maret 2025 dan menjangkau lebih dari 2 juta penerima melalui 722 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). Target ambisius pemerintah adalah membangun 32.000 SPPG hingga akhir 2025. Tak hanya menyasar anak-anak PAUD hingga SMA, program ini juga diperluas untuk ibu hamil dan balita sebagai langkah konkret penurunan stunting.
Dalam konteks lokal, Ali Nur Hamid, pegiat literasi digital dari Jawa Tengah, menyampaikan bahwa daerah seperti Grobogan menyambut baik program ini. Ia melihat potensi besar pemanfaatan bahan pangan lokal, seperti sayuran yang selama ini terbuang saat panen raya. “MBG dapat menjadi solusi untuk menyerap produksi pertanian lokal sekaligus mengurangi beban rumah tangga miskin,” ujarnya.
Sementara itu, Marwan Jafar, Anggota Komisi I DPR RI, menggarisbawahi bahwa MBG harus dimaknai sebagai program pembangunan nasional yang menyentuh berbagai dimensi kehidupan masyarakat. Ia mendorong agar pelaksanaan di daerah tetap memperhatikan kekhasan lokal dan menjangkau kelompok-kelompok rentan, termasuk di pondok pesantren dan pedesaan.
Ditekankan pula bahwa partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan. Mulai dari penyediaan bahan pangan, pengelolaan dapur, hingga pelibatan UMKM, semuanya berkontribusi dalam memperkuat fondasi program ini.
Dengan cakupan yang luas dan visi jangka panjang, MBG bukan hanya sekadar program makan siang, melainkan investasi negara untuk membentuk generasi unggul, memperkecil kesenjangan, dan membangun masa depan Indonesia yang berdaulat dalam pangan dan pendidikan.***