Post Views: 255
Digindonews.com — Webinar Literasi Digital yang digelar Kominfo RI kali ini Bicarakan soal Pemanfaatan dan Cermat Digital di Tahun Pemilu yang menghadirkan narasumber antara lain; Ir. H. Irwan Ardi Hasman (Anggota Komisi 1 DPR RI), Dr. Rulli Nasrullah, M.Si. (Tenaga Ahli Madya Kedeputian V Kantor Staf Presiden), Dr. H. Irpan Jamil, MA. (Business Operation Manager Binar Academy) melalui platform digital Zoom meeting, Jumat 26 Januari 2024.
Anggota DPR RI Irwan Ardi Hasman menyampaikan Dalam konteks pemilu, memilah informasi terkait calon dan isu-isu politik menjadi langkah kritis. Masyarakat perlu dilatih untuk mengenali sumber informasi yang dapat dipercaya dan memahami agenda di balik berita yang disajikan. Dengan cara ini, dampak dari penyebaran informasi palsu dapat diminimalisir, dan pemilihan dapat lebih adil dan transparan.
Menurutnya penting untuk melatih Sumber Daya Manusia (SDM) dalam memanfaatkan dunia digital. Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada penggunaan perangkat keras dan lunak, tetapi juga pada kemampuan kritis dalam memilah dan menganalisis informasi. Dengan begitu, masyarakat dapat lebih mandiri dan cerdas dalam mengonsumsi informasi yang bersifat politis.
Irpan Jamil juga menyampaikan bahwa Pemanfaatan teknologi digital, khususnya media sosial, menjadi penting dalam penyelenggaraan pemilu serentak tahun 2024 guna memperlancar proses pemilihan serta sebagai media komunikasi dan informasi kepada masyarakat atau pemilih. Menurut data yang dilansir Slice.id, jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 139 juta pelanggan. WhatsApp tercatat sebagai aplikasi media sosial paling sering dibuka di Indonesia dengan durasi rata-rata adalah 29 jam 6 menit per pengguna dalam satu bulan. Dan ternyata, WhatsApp juga tercatat sebagai aplikasi yang paling banyak digunakan pengguna internet di rentang usia 16-64 tahun, yakni sebesar 92,1 persen. Sementara Instagram berada di urutan kedua, dengan persentase sebesar 86,5 %. Bisa menjadi media edukasi dan informasi mengenai pemilu tahun 2024. Dan media literasi agar Masyarakat tidak mudah menerima berita HOAX. Selain menjadi media edukasi juga sebagai sarana informasi dari berbagai instansi, seperti penyelenggara pemilu, pengawas pemilu, Parpol anggota pemilu dan juga profil calon anggota legislatif hingga capres dan cawapres. Karena Instagram menampilkan akun resmi masing-masing personal.
Senada dengannya, Dr. Rulli Nasrullah menyebutkan memanfaatkan dunia digital dalam Pemilu adalah langkah yang positif, tetapi juga menuntut tanggung jawab dari setiap individu untuk menjadi konsumen informasi yang cerdas. Dengan memahami peran dunia digital, memanfaatkan media sosial secara bijak, dan berhati-hati dalam memilah informasi, masyarakat dapat berkontribusi pada proses Pemilu yang lebih transparan dan berkualitas. Kesadaran akan pentingnya literasi digital juga perlu ditingkatkan agar setiap pemilih dapat membuat keputusan yang lebih informasional dan cerdas.
Beliau menyampaikan dalam kesimpulan, pemanfaatan dan cermat digital di tahun Pemilu adalah bagian integral dari proses demokrasi. Dengan memahami dan menggunakan dunia digital dengan bijak, kita dapat menciptakan lingkungan politik yang lebih sehat dan berdaya. Oleh karena itu, mari bersama-sama membangun budaya literasi digital yang tinggi untuk mendukung perjalanan Pemilu yang adil dan demokratis. ***