Digindonews.com — Kementerian Kominfo RI gelar webinar ngobrol bareng legislator yaitu H. Muhammad Farhan, S.E. (Anggota Komisi 1 DPR RI) dengan tema “Menjadi Netizen Bijak di Media Sosial”, Kamis, 01 Februari 2024, melalui platform zoom meeting.
Farhan menyampaikan netizen yang bijak, kita sebaiknya memeriksa keabsahan informasi sebelum membagikannya. Jangan terjebak oleh berita palsu atau informasi yang tidak terverifikasi, karena dapat merugikan orang lain dan merusak kepercayaan dalam bermedia sosial. Selanjutnya, penting untuk menjaga sikap positif dalam berinteraksi online. Kritik yang membangun lebih bernilai daripada komentar yang bernada negatif. Jangan ragu untuk memberikan apresiasi ketika melihat sesuatu yang positif, karena hal tersebut dapat menciptakan lingkungan online yang lebih ramah dan mendukung. Kesadaran akan dampak kata-kata kita sangat penting, karena setiap kata dapat memberikan efek baik atau buruk pada orang lain.
Sebagai netizen bijak, kita perlu menghindari terlibat dalam perdebatan yang tidak produktif. Jangan terpancing emosi dan hindari membuat komentar yang bersifat merendahkan. Bila kita tidak setuju dengan suatu pendapat, ada cara yang lebih baik untuk menyampaikannya tanpa merusak hubungan online. Ingatlah bahwa tujuan dari keberadaan kita di media sosial adalah untuk saling mendukung dan berbagi informasi positif. Dengan menjadi netizen bijak, kita dapat menciptakan lingkungan online yang lebih aman, positif, dan bermanfaat bagi semua pengguna media sosial. Ingatlah bahwa setiap tindakan kita memiliki dampak, dan dengan bertindak bijak, kita dapat memberikan kontribusi positif dalam dunia maya.
Selanjutnya, Annisa Rengganis, MA. (Seorang Akademisi) juga menyampaikan perlu memeriksa keabsahan informasi sebelum membagikannya. Dalam era informasi cepat, seringkali tergoda untuk membagikan berita atau informasi tanpa memverifikasinya terlebih dahulu. Oleh karena itu, penting untuk membangun kebiasaan memeriksa sumber dan keakuratan informasi sebelum menyebarkannya. Dengan demikian, kita dapat menjadi bagian dari solusi dalam mengatasi penyebaran berita palsu atau hoaks di media sosial.
“Selanjutnya, netizen bijak juga perlu menghormati keragaman pendapat. Media sosial menjadi wadah bagi berbagai pandangan dan sudut pandang. Dalam berdiskusi, kita harus membuka diri terhadap perbedaan pendapat dan menghargai hak setiap individu untuk berpendapat. Dengan demikian, kita dapat menciptakan ruang dialog yang sehat dan membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu yang sedang dibahas,” ujarnya. ***