Berau, Digindonews.com-Momentum Diskusi Publik ini diharapkan sebagai pintu pembuka agar pemuda di Indonesia bukan hanya menjadi jalan buntu bagi pemerintah, tetapi bisa menjadi solusi bagi pemerintah dan itu kita mulai dari daerah khususnya bagi pemuda-pemudi di Kabupaten Berau. Arianti. SE Ketua Kohati HMI Cabang Berau, Balai Mufakat (8/7/23)
Dalam Diskusi tersebut Kohati HMI Cabang Berau menggandeng Bupati Berau yang diwakili oleh Asisten I, Ketua DPD KNPI Berau, dan Ketua KONI Berau sebgai narasumber yang berbicara oleh perwakilan BEM dari kampus UMB, STIPER, STIT dan seluruh OKP dan OKK di Kabupaten Berau
Arianti mengatakan “Seakan menjadi semangat zaman, emansipasi gender telah menumbuhkan banyak optimisme akan terwujudnya tatanan sosial budaya yang lebih adil bagi kaum perempuan. konstruk befikir masyarakat kita tidak lagi menempatkan wanita sebagai SECON SEX yang selalu berkutat pada wilah domestik. tak serupa dengan dahulu, bahwa wanita hanya sebagai obyek atau angka – angka, melainkan sebagai subyek aktif yang mampu mengartikulasikan indentitas mereka di wilayah publik”.
Tidak hanya itu ia juga mebicarakan fungsi Kohati sebagai badan Khusus HMI yang bertugas membina, mengembangkan dan meningkatkan potensi Hmi Wati dalam bacaan dan dinamika gerakan keperempuanan. Kohati telah berakselerasi dengan baik dalam meredakan urgensi pemberdayaan perempuan.
Maka dari itu untuk dapat belajar mengelompokkan di masa yang akan datang maka kemampuan adaptif harus terus ditajamkan, di tengah beragamnya gerakan keperempuanan dengan latar belakang dan ideologi yang berbeda, KOHATI sebagai organisasi perkaderan di tuntut untuk mampu mengemas nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan menjadi sebuah gagasan yg segar dan mampu diterima seluruh perempuan di Indonesia. ungkap Arianti mantan mahasiswa STIEM yang sekarang berubah nama menjadi Kampus UMB.