Khazanah
Oleh : Syaiful Anwar
Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh
“Apakah kemiskinan itu, Bu? Anak-anak di taman bilang bahwa kita miskin. Benarkah itu, Bu?”
“Tidak, kita tidak miskin, Aiko”.
“Apakah kemiskinan itu, Bu?”
“Miskin berarti kita tidak punya sesuatu pun untuk diberikan kepada orang lain”
“Tapi kita memerlukan semua barang yang kita punyai, apakah yang dapat kita berikan, Bu?”
“Aiko, masih ingatkah kamu dengan gadis pedagang keliling kemaren? Kita memberinya sebagian dari makanan kita dan memberinya tempat tidur. Karena gadis itu tidak mendapatkan tempat menginap. Kita pun sering memberi sayuran kepada keluarga Watary bukan?”
“Ibulah yang memberi. Sayalah yang miskin. Tak punya apaapa untuk diberikan kepada orang lain”
“Oh, kau punya. Setiap orang punya sesuatu yang dapat diberikan kepada orang lain. Coba kau fikirkan, Aiko”
“Bu, saya punya sesuatu yang dapat saya berikan pada orang lain. Saya dapat memberikan cerita-cerita saya kepada tema-teman”
“Tentu, karna kau pintar bercerita. Bapakmu juga. Setiap orang senang mendengar cerita”
“Saya akan memberikan cerita kepada mereka sekarang juga”
Tampaknya yang perlu ditanyakan bukanlah “apakah saya punya?”. Karena pasti kita mempunyai sesuatu, melainkan “apakah yang saya punya?” yang bisa diberikan, seperti waktu, perhatian, cerita, tenaga, makanan, tumpangan, uang dan lain sebagainya.
Pertanyaannya bukanlah “seberapa saya punya?” Karena kekayaan sejati lebih ditentukan oleh “seberapa saya memberi?”
#Syaiful_Anwar
#Fakultas_Ekonomi
#Universitas_Andalas
#Kampus2_Payakumbuh
#Goresan_Hikmah
#Kita_Tidak_Miskin