DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: IA SEORANG PELACUR TAPI MATI DENGAN AKHLAQUL KARIMAH
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Khazanah > IA SEORANG PELACUR TAPI MATI DENGAN AKHLAQUL KARIMAH
Khazanah

IA SEORANG PELACUR TAPI MATI DENGAN AKHLAQUL KARIMAH

Agus Salim Published Juli 26, 2023
Share
SHARE

khazanah

 

 

Oleh : Syaiful Anwar

Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh 

 

Tampak seorang wanita muda berjalan terhuyung-huyung. Kakinya menahan letih, tetapi terus melangkah. Sudah panjang jalan yang dilalui hanya untuk mencari sesuap nasi. Demi perut, ia rela menjual kehormatannya. Menawarkan dirinya sebagai pemuas nafsu lelaki. Ia menjadi pelacur dengan tarif yang sangat murah. 

 

Sebenarnya, wanita muda itu menyimpan kecantikan, tetapi wajahnya lebih tua dari umurnya. Maklum, dirinya diterpa panas matahari dan diguyur hujan. Sepanjang waktu, angin yang membawa debu pun menerpanya. Wanita itu mengalami penderitaan hidup yang sangat pahit. Ia sudah tidak mempunyai keluarga, kerabat dan sanak saudara lagi. Ia juga tidak punya rumah untuk berlindung dan berteduh. Hidupnya ada di kolong langit

Banyak orang yang sinis dan menjauhinya. Mereka enggan dan jijik bergaul dengan pelacur. Meskipun mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan, sang pelacur itu tak perduli. Agaknya, penderitaan dan pengalaman telah mengajarinya untuk tidak meng-hiraukan sikap sinis orang lain. 

 

Pelacur itu berkelana dari satu tempat ke tempat lain. Setiap lelaki yang dianggap mempunyai uang dihampiri dan dirayunya. Semua itu dilakukan hanya untuk menyambung hidup. Sebenarnya wanita itu menyadari bahwa perbuatan yang dilakukannya merupakan dosa besar. Tetapi, keadaanlah yang menjerumuskannya ke lembah hitam. 

Baca Juga  TERTAWA KARENA TERTIPU 

 

Wanita itu terus berjalan dengan harapan ada lelaki yang mau diajak kencan dan memberi imbalan sekedarnya. Kakinya telah letih dan lemas. Perutnya melilit karena lapar. Tenggorokannya kering ke-hausan. Sudah beberapa hari ini perutnya tak terisi apa-apa. Jalanan yang ditapaki cukup sunyi. Tak seorang pun dijumpainya. Hanya angin gurun yang tak henti menerpa kulitnya. Entah telah berapa mil ia berjalan. Akhirnya sampai juga ia di sebuah desa terpencil. Keadaannya sunyi dan gersang. Tak sebatang pohon kurma pun tumbuh di sana. 

 

Ia melempar pandangannya jauh ke depan. Tampak debu beterbangan ditiup angin. Kepalanya mulai terasa berat dan tenggorokannya semakin kering. Ia merasakan haus yang sangat. Tiba-tiba batinnya bersorak gembira karena pandangannya menemukan sebuah bibir sumur. Di sana, agak jauh dari tempatnya berdiri. Pelacur itu melangkah kembali menuju sumur tua. Ia berhgarap di dalam sumur itu ada air yang dapat menyejukkan tenggorokannya. Sumur tua itu ditumbuhi rerumputan liar di sekitarnya. 

Sebagian bibir sumur sudah rusak, lapuk ditelan usia. 

 

Ia menghampirinya dan berhenti di situ. Ditengoknya bibir sumur. Yang tampak hanya kegelapan. Namun, hatinya menjadi girang karena di dalamnya ada tanda-tanda sumber air. Matanya sempat melihat kilauan permukaan air. 

Baca Juga  KONSEP DASAR KRIMINOLOGI

 

Pelacur itu tidak kuat berdiri lama. Tubuhnya gemetar karena menahan lapar dan dahaga. Hari itu, ia benar-benar merasakan penderitaan kelaparan. Ia duduk bersandar pada bibir sumur. Ia mencari akal untuk bisa mengambil air di bawah sumur. Tiba-tiba ia tersenyum. Dilepaskan kain ikat pinggangnya (stagen). Dilepas pula sebelah sepatunya. Ujung stagen itu kemudian dikaitkan pada sepatu untuk menciduk air di dalam sana. 

 

Meski tubuhnya gemetar, ia berusaha untuk berdiri. Air pun terambil ke dalam sepatunya. Dengan sisa tenaga, ia menarik tali stagennya ke atas. Dilakukannya secara perlahan-lahan agar air di dalam sepatu itu tidak tumpah. Ia berhasil. Sepatu yang berisi seteguk air itu dipungutnya dengan tangan kiri. Ketika hendak minum, tiba-tiba datanglah seekor anjing. Binatang itu menarik-narik tali stagen. Sang pelacur paham maksud anjing itu. Pasti dia juga menderita haus dan lapar seperti dirinya. 

 

Anjing itu terus menggonggong. Sorot matanya minta dikasihani. Akhirnya, si pelacur mengurungkan niat untuk mereguk air tersebut. Ia menundukkan tubuhnya dan menyodorkan sepatu yang berisi air kepada binatang itu. Dalam waktu sekejap, air itu habis sama sekali diminum anjing. Sementara itu, si pelacur menahan haus dan lapar. Tubuhnya gemetar dan napasnya tinggal satu-satu. Tak lama kemudian ia pingsan dan meninggal. 

Baca Juga  Ketua GP Ansor Sijunjung Mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1445 Hijriyah

 

Sesaat setelah itu, para malaikat dari langit turun ke bumi, menyaksikan jasad pelacur yang sudah terbujur kaku. Malaikat 

Rakib dan Atid sibuk mencatat amal-amal. Sedangkan Malaikat Malik dan Ridwan saling berebut. Namun malaikat Ridwan, si penjaga surga, mempertahankannya. Masing-masing mempunyai pendirian. Akhirnya, para malaikat itu mengadukan persoalan tersebut kepada Allah. 

 

“Ya Allah, menurutku sudah sepantasnya wanita itu mendapat siksa di neraka jahannam karena sepanjang hidupnya bergelimang dosa. Ia seorang pelacur yang berkutat dengan perzinaan. Ia telah berani melanggar larangan-Mu.” Kata Malaikat Malik. 

 

“Tidak! Tiba-tiba malaikat Ridwan menyanggah. Ia mengajukan alasan-alasan kepada Allah. “Ya Allah, hamba-Mu si pelacur ini memang orang yang berbuat zina. Namun perbuatannya dilakukan karena terpaksa demi menyambung hidupnya. Sedangkan ia mati karena akhlaqul karimah. Dia rela melepaskan nyawanya demi anjing yang kehausan. Karena itu pantaslah jika ia masuk ke dalam surga.” 

 

Allah berfirman kepada malaikat Ridwan, “Kau benar. Wanita itu telah menebus dosa-dosanya dengan berkorban demi makhlukKu yang lain. Masukkanlah ia ke dalam surga.” 

 

#Syaiful_Anwar

#Fakultas_Ekonomi

#Universitas_Andalas

#Kampus2_Payakumbuh

#One_Hour_Awardness

#Ia_Seorang_Pelacur_Tapi_Mati_Dengan_Akhlaqul_Karimah

 

   

 

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Peserta Jambore Dunia 2023 Ada Dari Kwarcab 0303 Gerakan Pramuka Sijunjung
Next Article Tips Jaga Data Pribadi di Dunia Digital Ala Darizal Bashir
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah816
    • Agam13
    • Bukit Tinggi12
    • Limapuluh Kota384
    • Padang23
    • Payakumbuh24
    • Solok56
  • Ekonomi324
  • Headline395
  • Internasional78
  • Khazanah169
  • Lifestyle110
  • Nasional729
  • Olahraga69
  • Opini150
  • Pariwara Lipsus27
  • Politik246
  • Uncategorized189
  • Video15

Berita Lainnya

INDONESIA PERLU TINGKATKAN KETAHANAN DIGITAL DAN EKONOMI NASIONAL Direktur CSI: PRABOWO HARUS SIGAP ANTISIPASI PERANG IRAN – ISRAEL
Floating Breakfast ala Grazie Bali: Sensasi Sarapan Terapung yang Instagramable dan Tak Terlupakan
Istighosah Bersama Warga Demak, Kementerian PU Bergerak Cepat Atasi Banjir Rob
Tokoh Tarekat Al-Mu’min Diduga Sebarkan Ajaran Menyimpang, Masyarakat Di Minta Tunggu Keputusan Resmi MUI

Berita Terkait

Raja Ampat Bukan Korban Tunggal Eksploitasi Tambang; HMI KORKOM Universitas Nasional Angkat Suaraw

Juni 15, 2025
SolokKhazanah

Momentum Idul Adha, PC GP Ansor se-Sumbar Pererat Spirit Perjuangan dan Ukhuwah Lewat Ziarah Ulama

Juni 8, 2025
Khazanah

Jelang Idul Adha, GP Ansor Sijunjung Gelar Aksi Bersih-Bersih Masjid di Pelosok

Juni 5, 2025

Opini Tak Berdasar Bisa Lukai Keadilan, Mari Percaya pada Proses Hukum

Juni 2, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?