DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: HMI Soroti Krisis HAM di Indonesia, Dorong Pemerintah Ambil Langkah Nyata
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Opini > HMI Soroti Krisis HAM di Indonesia, Dorong Pemerintah Ambil Langkah Nyata
Opini

HMI Soroti Krisis HAM di Indonesia, Dorong Pemerintah Ambil Langkah Nyata

Hermanto Published September 15, 2025
Share
SHARE

Oleh jafir Halim
Isu Hak Asasi Manusia (HAM) kembali mengemuka di tanah air. Meski sudah lebih dari
dua dekade reformasi bergulir, praktik pelanggaran HAM masih terus terjadi. Dari konflik
agraria, kriminalisasi aktivis lingkungan, hingga pembatasan kebebasan berpendapat
mahasiswa, semua ini menunjukkan bahwa Indonesia belum sepenuhnya mampu
menegakkan prinsip dasar HAM.
Data Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat ratusan konflik agraria masih
berlangsung setiap tahun. Masyarakat adat dan petani menjadi korban utama,
kehilangan tanah yang telah menjadi sumber penghidupan turun-temurun. Ketika
berusaha mempertahankan haknya, mereka tidak jarang berhadapan dengan aparat
hingga berakhir di jeruji besi.
Kondisi serupa dialami aktivis lingkungan. Mereka yang berjuang menolak kerusakan
alam sering kali dihadapkan pada jeratan hukum. Kritik terhadap industri tambang atau
perkebunan kerap berujung pada kriminalisasi. Padahal, perjuangan mereka justru
menyangkut hak masyarakat luas atas lingkungan yang bersih dan sehat.
Sementara itu, kebebasan berpendapat dan kebebasan akademik juga menghadapi
tekanan. Aksi-aksi mahasiswa di berbagai kota kerap dibubarkan secara represif.
Bahkan, muncul intimidasi terhadap akademisi maupun mahasiswa yang bersuara kritis.
Fenomena ini menunjukkan rapuhnya perlindungan terhadap hak-hak sipil yang dijamin
konstitusi.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menilai situasi tersebut tidak bisa dianggap biasa.
Organisasi mahasiswa ini menegaskan perlunya langkah-langkah nyata untuk
memperbaiki kondisi HAM di dalam negeri.
“Krisis HAM hadir di kampung yang digusur, di ruang kelas yang sunyi karena
mahasiswa takut bersuara, dan di hutan yang rusak akibat rakusnya industri. Membisu
berarti mengkhianati amanat sejarah,” ujar Jafir Halim, kader HMI sekaligus penulis
opini.
Menurut Jafir Halim, ada sejumlah rekomendasi yang perlu segera diambil pemerintah.
Pertama, memperkuat advokasi agraria dan lingkungan hidup dengan menyelesaikan
konflik tanah secara adil dan berpihak pada rakyat kecil.
Kedua, perlindungan terhadap kebebasan sipil harus menjadi prioritas. “Aparat tidak
boleh lagi menggunakan pendekatan represif terhadap mahasiswa maupun aktivis.
Suara kritis adalah bagian sah dari demokrasi,” tegas Jafir Halim.
Ketiga, penting untuk meningkatkan literasi HAM di kampus. Menurutnya, pendidikan
HAM perlu menjadi bagian dari kurikulum kaderisasi mahasiswa agar melahirkan
generasi yang peka secara moral dan mampu menyuarakan keadilan berbasis
pengetahuan.
Keempat, kolaborasi dengan lembaga HAM dan organisasi masyarakat sipil harus
diperkuat untuk memastikan suara masyarakat terdampak tetap terwakili.
Kelima, pemerintah didesak untuk menunjukkan transparansi dan akuntabilitas dalam
menangani kasus pelanggaran HAM, termasuk kasus-kasus berat masa lalu yang belum
pernah tuntas.
“Negara tidak boleh terus menutup mata. Krisis HAM di Indonesia adalah masalah nyata
yang membutuhkan keberanian politik untuk diselesaikan,” tutup Jafir Halim.

TAGGED:BADKO HMI Sumatera Barat
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article BRI Finance Perkuat Mitigasi Risiko Lewat Ekspose Hukum Non Litigasi Kejari Semarang
Next Article HMI : Pilar Peradaban dan Penjaga Masa Depan Bangsa
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah863
    • Agam14
    • Bukit Tinggi14
    • Limapuluh Kota389
    • Padang32
    • Payakumbuh25
    • Solok65
  • Ekonomi574
  • Headline401
  • Internasional81
  • Khazanah185
  • Lifestyle112
  • Nasional806
  • Olahraga75
  • Opini167
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik253
  • Uncategorized242
  • Video15

Berita Lainnya

BEM FP UB dan PIN Dorong Regenerasi Petani Muda untuk Ketahan Pangan
MIMBAR Gelar Diskusi Bersama H. Arisal Aziz, Bahas Peran Pemuda untuk Kemajuan Sumatera Barat
Oleh Hermanto- peserta magang dri BLK Painan di ampuan Lumpo berhasil membuat alat tds sensor pada tanaman hidroponik dengan cara memprogram nya agar dengan cara pengukuran nya berjalan efektif yang di mentori oleh Yhora Widi Rahma wani.
Pemasangan Automation untuk pemberian nutrisi oleh peserta OJT BLK Painan
Grand Prize Shopvaganza 2025: Liburan ke Eropa! Saatnya Tingkatkan Transaksi di Mitra10

Berita Terkait

OpiniNasional

PB HMI: Gugatan Mentan Amran ke Tempo Bukan Pembungkaman Pers, tapi Penegakan Etika Komunikasi

November 4, 2025
OpiniPolitik

Partai Hijau Riau: Gubernur Riau Tunjukkan Kepemimpinan Visioner dalam Wacana Pengelolaan Sampah Jadi Energi Listrik

November 3, 2025
Opini

HMI : Pilar Peradaban dan Penjaga Masa Depan Bangsa

September 15, 2025
Nasional

Pendidikan hari ini adalah wajah Indonesia esok. HMI siap menjawab krisis pendidikan!

September 15, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?