Digindonews.com– BERAU Hampir memasuki satu bulan, Kabupaten Berau menghadapi kelangkaan gas LPG yang meresahkan. Pemerintah Kabupaten Berau mengambil langkah tegas dengan menerapkan skema tertutup dalam distribusi gas LPG. Keputusan ini diambil setelah terjadi kesenjangan dalam penyaluran subsidi gas LPG yang sering tidak tepat sasaran, dan gas LPG 3 kilogram masih sering dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas.
Kelangkaan gas LPG di Kabupaten Berau sebagian besar disebabkan oleh ketidaksempurnaan dalam sistem penyaluran subsidi. Subsidi yang seharusnya membantu rumah tangga berpenghasilan rendah justru sering kali tidak mencapai sasaran, meninggalkan banyak keluarga terpinggirkan dan kesulitan mendapatkan pasokan gas LPG.
Bupati Berau dalam pernyataannya mengatakan bahwa tidak ada kelangkaan gas LPG di kabupaten, namun temuan di lapangan menunjukkan sebaliknya.
Dalam menghadapi kelangkaan gas LPG di Kabupaten Berau, M. Ricky Nur Aftartillah Abbas menyuarakan keprihatinannya terhadap situasi ini. Dalam pernyataannya, Abbas menegaskan bahwa kelangkaan ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, mengingat potensi dampak yang dapat menyengsarakan masyarakat.
Abbas, yang dikenal sebagai Sekretaris Umum HMI Komisariat Batiwakkal Cabang Berau dan penggiat sosial, menyampaikan kekhawatirannya terhadap penderitaan yang mungkin dihadapi oleh masyarakat akibat kelangkaan gas LPG. Ia menyoroti bahwa gas LPG merupakan sumber energi utama bagi banyak rumah tangga, dan kelangkaan ini dapat merugikan terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah.
Dalam pernyataannya, Abbas juga memanggil pemerintah setempat untuk mengambil tindakan cepat guna mengatasi kelangkaan gas LPG. Ia menekankan perlunya koordinasi yang baik antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mencari solusi jangka pendek dan jangka panjang yang efektif.
Abbas juga mengajak masyarakat untuk terlibat dalam upaya penanggulangan kelangkaan gas LPG. Ia menekankan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi krisis ini, serta mengedepankan gotong royong untuk memastikan kebutuhan energi dasar terpenuhi secara adil.
Pernyataan M. Ricky Nur Aftartillah Abbas menyoroti urgensi penanganan kelangkaan gas LPG di Kabupaten Berau. Sementara pemerintah berupaya menangani masalah ini, partisipasi dan dukungan dari tokoh masyarakat dan seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi krisis ini dan memastikan kesejahteraan bersama.