DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: DIMANA ALLAH
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Khazanah > DIMANA ALLAH
Khazanah

DIMANA ALLAH

Agus Salim Published Juli 24, 2023
Share
SHARE

Khazanah

 

 

Oleh : Syaiful Anwar

Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh 

 

 

Padang pasir membentang. Matahari bersinar menyala seolah hendak membakar ubun-ubun kepala. Di sebuah jalan yang membelah padang pasir, tampak seseorang berjubah putih sedang berjalan kelelahan. Orang itu tak lain adalah Abdullah bin Umar ra, salah seorang sahabat Nabi Saw yang terkenal kealiman dan kezuhudannya. Ia sedang berjalan keluar dari Madinah menuju Mekkah untuk beribadah di Baitullah. 

 

Berkali-kali Abdullah bin Umar menghentikan langkahnya sesaat, untuk meminum seteguk air perbekalannya. Namun sayang, kantong airnya telah kering kerontang. Ia benar-benar kehausan. Ia melihat ke sekelilingnya, siapa tahu ada orang Badui atau pengembala yang bisa memberinya seteguk air penawar dahaga. Namun, sejauh mata memandang, yang dia temukan hanyalah warna kecoklatan samudera pasir. 

 

Ia tetap bersabar dan terus berjalan, sampai akhirnya matanya menangkap beberapa titik-titik hitam dan putih di kejauhan sana; di balik bukit pasir. Hatinya merasa lega, berkali-kali ia mengucapkan syukur alhamdulillah. Ia yakin, titik hitam dan putih itu adalah manusia. Abdullah terus melangkahkan kaki untuk mendekati titik hitam dan putih itu.  Ketika sudah dekat, perkiraannya tidak meleset. Titik-titik hitam dan putih itu adalah seorang pengembala dan kambing-kambingnya. 

Baca Juga  SETANGKAI MAWAR UNTUK IBU

 

Ketika Abdullah bin Umar ra sudah berada tak jauh dari pengembala itu, tiba-tiba terlintas dalam benaknya untuk menguji pengembala itu. Ia ingin tahu, apakah ajaran Islam telah sampai ke tengah padang pasir yang terpencil jauh itu? Ia juga ingin tahu, apakah pengembala itu telah menerima ajaran suci yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw? 

 

Setelah mengucapkan salam, Abdullah bin Umar berkata kepada pengembala yang masih bocah itu, ”Hai bocah, aku ingin membeli seekor kambing yang kau gembalakan ini. Bekalku sudah habis.” 

 

“Maaf Tuan, aku hanyalah seorang budak yang bertugas mengembalakan kambing-kambing ini. Aku tidak bisa menjualnya. Ia bukan milikku tapi milik majikanku. Aku tidak diberi wewenang untuk menjualnya,” jawab pengembala kambing itu. 

 

“Ah, itu masalah yang mudah. Begini, kau jual seekor saja kambing gembalaanmu padaku. Kambing yang kau jaga ini sangat banyak, tentu sangat sulit bagi pemiliknya untuk menghitung jumlahnya. Atau, kalaupun dia tahu ada seekor kambingnya tidak ada, bilang saja telah dimangsa serigala padang pasir. Gampang bukan? Kau pun bisa membawa uangnya,” bujuk Abdullah bin Umar dengan wajah yang tampak serius. 

Baca Juga  PENDERITAAN BUKANLAH KELEMAHAN

 

“Lalu, di mana Allah? Pemilik kambing ini memang tidak akan tahu dan bisa dibohongi, tetapi ada Dzat yang Mahatahu, yang pasti melihat dan mengetahui apa yang kita lakukan. Apa Tuan kira Allah tidak ada?” jawab pengembala itu mantap. Sungguh, jawaban itu membuat Abdullah bin Umar tersentak kaget. 

 

“Aku tidak diberi kuasa oleh pemilik kambing ini untuk menjualnya. Aku hanya diperbolehkan me-ngembalakannya dan meminum air susunya ketika aku membutuhkannya dan memberi minum para musafir yang kehausan,” Sambung pengembala itu. 

 

Ia berkata begitu sambil berjongkok, memerah susu seekor kambing ke dalam sebuah mangkuk. Begitu penuh berisi susu, ia memberikannya pada Abdullah bin Umar. 

 

“Minumlah Tuan, kulihat Anda kehausan. Jika masih kurang, bisa tambah. Jangan kuatir, susu ini halal. Allah tahu itu halal sebab pemiliknya menyuruh aku untuk memberi minum musafir yang membutuhkan,” kata pengembala itu dengan tutur kata yang halus dan ramah. 

Baca Juga  TAFSIR “FI ZHILALIL QURAN”

 

Abdullah bin Umar menerima mangkuk berisi susu itu dengan hati terharu. Ia minum sampai rasa hausnya hilang. Setelah itu, ia mohon diri. Di jalan, ia tidak bisa menyembunyikan tangisnya, teringat katakata pengembala itu, “Di mana Allah? Apakah Tuan kira Allah tidak ada?” 

 

Abdullah bin Umar menangis mengingat bahwa seorang pengembala kambing di tengah padang pasir yang pakainnya kumal, ternyata memiliki rasa takwa yang tinggi. Hatinya menyinarkan keimanan. Akhlak sungguh mulia. Ajaran Rasulullah Saw telah terpatri dalam jiwanya. Abdullah bin Umar terus melangkah-kan kaki sambil bercucuran air mata. 

 

Lalu, Abdullah bin Umar mencari kampung terdekat dan menanyakan, siapakah tuan dari sang pengembala itu? Begitu berjumpa, Abdullah bin Umar langsung membeli budak itu dan langsung memerdekakannya. 

 

#Syaiful_Anwar

#Fakultas_Ekonomi

#Universitas_Andalas

#Kampus2_Payakumbuh

#One_Hour_Awardness

#Dimana_Allah

 

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Membanggakan, Atlet IPSI 50 Kota Raih Emas di Kejurda Sumbar
Next Article Perdana di Sumatera Barat, Gubernur Mahyeldi Buka Pertemuan kader Pokjanal Posyandu Limapuluh Kota.
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah816
    • Agam13
    • Bukit Tinggi12
    • Limapuluh Kota384
    • Padang23
    • Payakumbuh24
    • Solok56
  • Ekonomi324
  • Headline395
  • Internasional78
  • Khazanah169
  • Lifestyle110
  • Nasional729
  • Olahraga69
  • Opini150
  • Pariwara Lipsus27
  • Politik246
  • Uncategorized189
  • Video15

Berita Lainnya

INDONESIA PERLU TINGKATKAN KETAHANAN DIGITAL DAN EKONOMI NASIONAL Direktur CSI: PRABOWO HARUS SIGAP ANTISIPASI PERANG IRAN – ISRAEL
Floating Breakfast ala Grazie Bali: Sensasi Sarapan Terapung yang Instagramable dan Tak Terlupakan
Istighosah Bersama Warga Demak, Kementerian PU Bergerak Cepat Atasi Banjir Rob
Tokoh Tarekat Al-Mu’min Diduga Sebarkan Ajaran Menyimpang, Masyarakat Di Minta Tunggu Keputusan Resmi MUI

Berita Terkait

Raja Ampat Bukan Korban Tunggal Eksploitasi Tambang; HMI KORKOM Universitas Nasional Angkat Suaraw

Juni 15, 2025
SolokKhazanah

Momentum Idul Adha, PC GP Ansor se-Sumbar Pererat Spirit Perjuangan dan Ukhuwah Lewat Ziarah Ulama

Juni 8, 2025
Khazanah

Jelang Idul Adha, GP Ansor Sijunjung Gelar Aksi Bersih-Bersih Masjid di Pelosok

Juni 5, 2025

Opini Tak Berdasar Bisa Lukai Keadilan, Mari Percaya pada Proses Hukum

Juni 2, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?