DigIndonews.com,Jakarta – Digital era ini merupakan dimana ruang dan waktu tidak lagi menjadi faktor pembatas dalam menjalankan aktivitas kehidupan bisa berkomunikasi dengan siapapun dari belahan dunia manapun secara real-time, manusia dapat menerima, merespon dan memberikan informasi apapun dan kapanpun yang diinginkan.
Perkembangan digital sekarang ini sangat pesat ini Kominfo mengadakan webinar bersama DPR RI dan juga beberapa pemateri. Kegiatan Ngobrol bareng legislator dihadiri oleh Desi Ratnasari anggota DPR RI Komisi 1, lalu Encep Apip Rusmawan, M. Pd ( Guru Penggerak ), dan Samuel Abrijani Pangerapan, B.Sc dari Ditjen Aptika Kominfo, Kegiatan ini di moderatori oleh Budi Adi Putro via zoom online.
“Pandemi mendorong kita untuk semuanya berbasis digital. Jumlah pengguna dunia digital di Indonesia meningkat 21 juta dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu perlu adanya keseimbangan kapasitas kita dalam mengakses dunia digital salah satunya gerakan literasi digital nasional.
Telah bisa menjangkau lebih banyak wilayah pelosok dalam gerakan literasi. Kominfo merupakan fasilitator dan stabilisator antara pemerintah dengan masyarakat dan perlu adanya kolaborasi dan kerjasama antara kita seluruh masyarakat Indonesia. Indonesia berkoneksi semakin digital dan semakin maju”. Ujar Samuel.
Menurut Desi Ratnasari, Tokoh seni dan tradisi harus ada kolaborasi dengan anak-anak muda yang paham digitalisasi karena tongkat estafet tradisi harus diwariskan kepada anak-anak muda.
Kita harus belajar dari korea bagaimana mereka memperkenalkan tradisi mereka baik dari segi seni, filmnya, kpop, kulinernya dan lain-lainnya. Jangan kita hanya menjadi pasar dari mereka kita juga harus banyak belajar dari mereka. Ujarnya lgi.
Senada dengan Desi, Encep menambahkan “Kita harus bisa memanfaatkan sosial media dalam berbagai hal salah satunya dalam sosial budaya bukan sebaliknya sosial media yang memanfaatkan kita”.
Ada salah satu program pemerintah yaitu Profil Pelajar Pancasila dimana pada program ini pelajar Indonesia yang bangga akan ragam budaya Indonesia dan menghargai berbagai perbedaan.
Yang mempengaruhi perkembangan seni dan budaya dari internal bersumber dalam diri sendiri yang memiliki jiwa seni dan budaya dan dari eksternal contohnya dari seminar atau webinar yang membuat kita sadar bahwa kita Indonesia kaya akan ragam budaya dan tradisi. Pemanfaatan media digital dan sosial media dalam mengembangkan seni dan budaya dapat dengan cara tutoril, drill and practice, simulasi, percobaan atau eksperimen dan games.