DigIndonews.com— KOHATI Badko HMI Sumatera Utara mengadakan kegiatan berantai bersama 13 Komunitas diantaranya : Indonesia Membaca, Medan Membaca, Forum Indonesia Muda, FITRA Sumatera, Pos Bloc, Ngobrol Buku, Teater Rumah Mata, KOMPAK Sumut, Cerita Baik Foundation, The Neste, Rumah Baca Mandai, dan SPAK. Kegiatan sinergi perempuan merdeka ini dilaksanakan di Pos Bloc Medan Sumatera Utara.
Tutut Wijayanti (Ketua Umum Kohati Badko HMI Sumatera Utara) mengapresiasi kegiatan ini, kegiatan ini banyak dihadiri oleh perempuan perempuan sumatera utara terkhusunya yang berada di Kota Medan.
Lanjut tutut membuka Talk Show dengan Tema “Perempuan Merdeka” dengan mengahdirkan 5 Narasumber yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, seperti Siti Hawarina Simbolon, SM selaku Founder Women In The Future, Anggi Maisyarah, MH, selaku Politisi Perempuan, Rizafanny Meutia, MM, selaku enterpreuner dan dosen muda dan juga sebagai mahasiswa yang sedang menyelesaiakan study Candidat Doctor di Universiats Sumatera Utara, Annisah Octavi Sheren dari Komunitas Perempuan Hari Ini, dan Ar. Peranita Sagala, ST., MMPP, IAI dari Penyuluh Anti Korupsi SPAK.
Sampai dengan hari ini masih banyak kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap terhadap perempuan, berdasarkan data dari Komnas perempuan bahwa di sepanjang tahun 2024 ada 34.682 kasus. Sehingga dengan gerakan atau kajian-kajian tentang perempuan merdeka ini menjadi langkah awal untuk bisa memberikan kesadaran bahwa perempuan harus bisa merdeka atas dirinya sendiri. Serta harus selalu merasa nyaman dalam beraktifitas dilingkungan manapun.
Harapan Tutut dalam Kegiatan ini setiap perempuan mampu memaknai kemerdekaan bagi negara maupun dirinya sendiri. Setiap Perempuan itu istimewa dengan berbagai karir pilihannya. Hakikat merdeka adalah bebas memilih dan menjadi bermakna.
Era saat ini diharapkan perempuan dapat mengakses pendidikan setinggi tingginya , baik di dalam maupun di luar negeri. Perempuan harus berani dan mampu menjadi versi terbaik dirinya, serta turut berkontribusi diberbai lini sektor baik di pemerintahan maupun di luar pemerintahan.
Perempuan harus kreatif, karena dunia hari ini gagasan baru ditimpa dengan gagasan baru lagi, sehinggga saat ini dunia kreatif sangatlah dinamis, kita juga berharap saat ini sesama perempuan harus saling mendukung peran satu sama lain sesama perempuan.
Kita percaya bahwa perempuan mampu menempati posisi-posisi strategis yang berdampak untuk perempuan lain, dan mampu menyuarakan untuk kepentingan perempuan lainnya. Sudah banyak perempuan yang mendobrak status quo, dan membuka jalan daam pendidikan, hak-hak sipil, sains, seni dan banyak lagi. Sebagai perempuan seharusnya kita harus mengambil peran untuk saling mendukung sesama perempuan dan merdeka melalui karya. Tutup Tutut Wijayanti. ***