Matarakyat24.com, Jakarta, 17 Oktober 2025 — Tantangan terbesar koperasi Indonesia bukan hanya pada aspek manajemen keuangan, tetapi juga pada kemampuan membangun komunikasi yang transparan dengan anggotanya. Hal ini disampaikan Drs. Gun Gun Siswadi, M.Si., praktisi komunikasi, dalam Forum Diskusi Publik bertema “Koperasi Merah Putih Menggerakkan Ekonomi Rakyat untuk Indonesia Emas” yang digelar Jumat (17/10).
Gun Gun menilai, koperasi sejatinya adalah ruang sosial-ekonomi yang memadukan semangat gotong royong dengan kepentingan ekonomi rakyat. “Transparansi adalah mata uang kepercayaan. Komunikasi yang terbuka membuat anggota merasa memiliki dan ikut mengawasi,” ujarnya.
Ia menyoroti fakta bahwa lebih dari 130 ribu koperasi aktif di Indonesia belum semuanya memiliki kualitas tata kelola yang setara. Meski kontribusi terhadap PDB nasional mencapai 5–6%, potensi koperasi belum tergarap maksimal karena masih rendahnya literasi digital dan keuangan di tingkat anggota.
Menurutnya, transparansi dapat diperkuat melalui laporan keuangan digital sederhana, forum tanya-jawab anggota, dan penggunaan media sosial untuk publikasi kegiatan. “Koperasi yang terbuka bukan hanya lebih dipercaya, tetapi juga lebih berpeluang menarik mitra dan pembiayaan,” kata Gun Gun.
Ia juga menekankan pentingnya pelatihan komunikasi bagi pengurus koperasi agar mampu menyampaikan laporan, mengelola forum anggota, dan merespons keluhan dengan cepat. “Komunikasi yang baik bukan sekadar sopan, tapi strategis—membangun akuntabilitas dan mencegah konflik internal,” ujarnya.
Gun Gun menutup paparannya dengan optimisme: “Koperasi Merah Putih bisa menjadi model ekonomi rakyat modern jika komunikasi, transparansi, dan literasi digital menjadi nilai utama dalam setiap langkahnya”.***