DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: H. Slamet Ariyadi (Anggota Komisi DPR RI) Hadiri Webinar Literasi Digital dengan Tema “Ranah Digital Anak”
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Uncategorized > H. Slamet Ariyadi (Anggota Komisi DPR RI) Hadiri Webinar Literasi Digital dengan Tema “Ranah Digital Anak”
Uncategorized

H. Slamet Ariyadi (Anggota Komisi DPR RI) Hadiri Webinar Literasi Digital dengan Tema “Ranah Digital Anak”

Astriani Published April 9, 2025
Share
SHARE

 

Digindonews.com– H. Slamet Ariyadi (Anggota Komisi DPR RI) hadiri webinar literasi digital dengan tema “Ranah Digital Anak.” Via zoom pada Rabu, 26 Maret 2026.

Slamet menyampaikan bahwa Anak-anak bahkan sejak usia dini, sudah akrab dengan gadget, internet, dan media sosial. Mereka tumbuh di era yang sangat berbeda dengan zaman kita dulu. Dulu kita mainnya di lapangan, sekarang anak-anak lebih sering main di layar.

Di satu sisi, dunia digital membawa banyak manfaat. Anak-anak bisa belajar lebih cepat, mengakses informasi tanpa batas, dan mengembangkan kreativitas mereka. Banyak anak-anak yang sekarang pintar coding, desain, atau bahkan menjadi kreator konten di usia belia. Ini tentu hal yang positif kalau diarahkan dengan baik. Tapi di sisi lain, ada juga banyak ancaman yang mengintai, seperti kecanduan gadget, cyberbullying, konten negatif, dan bahkan eksploitasi anak di dunia maya.

Kita juga harus menanamkan nilai-nilai budaya dan agama dalam penggunaan internet. Anak-anak harus diajarkan bahwa dalam dunia digital pun mereka harus tetap menjaga etika, sopan santun, dan bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan. Jangan sampai karena merasa aman di balik layar, mereka jadi mudah membully orang lain atau menyebarkan hoaks.

Narasumber selanjutnya, Abdul Munir Sar, M.Ap. (Pengamat Kebijakan Publik). Memaparkan bahwa di era digital yang semakin berkembang pesat, anak-anak menjadi bagian dari ekosistem digital sejak usia dini. Teknologi yang semakin mudah diakses membawa berbagai dampak bagi mereka, baik positif maupun negatif. Literasi digital anak bukan hanya tentang kemampuan mereka dalam mengoperasikan perangkat digital, tetapi juga mencakup pemahaman yang lebih dalam mengenai bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia digital secara aman, bertanggung jawab, dan bijaksana.

Baca Juga  David Rinaldo Diserang Akun Fake: Motifnya Jelas Fitnah dan Pemerasan

Penggunaan internet yang berlebihan tanpa kontrol yang jelas dapat mengurangi interaksi sosial di dunia nyata, menyebabkan gangguan fokus, serta berdampak pada kesehatan fisik dan mental mereka.

Sejumlah negara telah menerapkan kebijakan yang dapat dijadikan referensi bagi Indonesia dalam meningkatkan literasi digital anak. Uni Eropa, misalnya, telah menerapkan Digital Services Act yang mengharuskan platform digital bertanggung jawab atas konten yang mereka tayangkan. Di Amerika Serikat, terdapat Children’s Online Privacy Protection Act (COPPA) yang bertujuan untuk melindungi data pribadi anak-anak saat menggunakan internet.

Sementara itu, Korea Selatan telah menjadikan literasi digital sebagai bagian dari kurikulum pendidikan nasional, memastikan anak-anak mendapatkan pemahaman yang cukup sejak dini mengenai bagaimana mereka seharusnya bersikap dan berinteraksi di ruang digital. Indonesia dapat mengadopsi beberapa aspek dari regulasi ini untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan mendukung perkembangan anak secara optimal.

Untuk memperkuat literasi digital anak di Indonesia, beberapa langkah strategis perlu diterapkan. Pertama, perlu adanya integrasi literasi digital dalam sistem pendidikan, tidak hanya sebagai mata pelajaran tambahan, tetapi sebagai bagian dari kurikulum yang wajib diberikan sejak pendidikan dasar. Kedua, orang tua dan guru juga harus mendapatkan edukasi literasi digital agar mereka dapat menjadi pendamping yang efektif dalam membimbing anak-anak. Ketiga, regulasi terkait perlindungan anak di dunia digital harus terus diperbarui agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat.

Baca Juga  Kominfo RI Gelar Seminar Urgensi Digital Dan Literasi Digital Dalam Melawan Hoax

Platform digital dan perusahaan teknologi juga tidak boleh lepas tangan dalam menghadapi permasalahan ini. Sebagai penyedia layanan digital, mereka memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk memastikan bahwa anak-anak dapat mengakses informasi yang aman dan edukatif. Fitur keamanan tambahan, pengawasan terhadap konten yang ditayangkan, serta kerja sama dengan pemerintah dalam meningkatkan kebijakan perlindungan anak harus terus ditingkatkan agar ekosistem digital yang lebih sehat dapat tercipta.

Langkah-langkah implementasi literasi digital di Indonesia dapat dimulai dari infrastruktur yang lebih merata agar setiap anak memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan pendidikan digital. Selain itu, pendekatan berbasis komunitas juga dapat menjadi cara yang efektif dalam menyebarkan kesadaran akan pentingnya literasi digital. Kerja sama lintas sektor dengan lembaga swadaya masyarakat, organisasi pendidikan, serta perusahaan teknologi dapat semakin memperkuat upaya untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman dan mendukung perkembangan anak-anak.

Narasumber lainya, Usman Kansong (Praktisi Komunikasi) mengemukakan bahwa di era digital yang semakin maju, anak-anak menghadapi berbagai peluang sekaligus tantangan dalam mengakses dunia maya. Teknologi yang berkembang pesat memberikan manfaat besar, seperti kemudahan dalam memperoleh informasi, hiburan yang mendidik, dan sarana untuk mengembangkan kreativitas. Namun, di balik semua itu, terdapat risiko yang harus diwaspadai, seperti paparan terhadap konten yang tidak sesuai, ancaman cyberbullying, eksploitasi daring, serta kecanduan internet dan media sosial. Jika tidak diawasi dengan baik, anak-anak dapat dengan mudah terjebak dalam situasi yang merugikan, baik secara emosional maupun psikologis.

Baca Juga  Kresna DPR RI Minta Masyarakat Amankan Data Pribadi

Dari sisi regulasi dan perlindungan hukum, pemerintah telah berupaya menerapkan berbagai kebijakan untuk melindungi anak-anak di dunia digital. Di Indonesia, terdapat Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yang bertujuan untuk mengatur dan mencegah eksploitasi anak dalam dunia daring. Selain itu, banyak platform digital yang telah menerapkan kebijakan perlindungan anak, seperti pembatasan usia dalam penggunaan layanan dan sistem moderasi konten yang lebih ketat. Meskipun demikian, tantangan tetap ada karena perkembangan teknologi yang terus berubah, sehingga regulasi perlu terus diperbarui agar tetap relevan dengan kebutuhan zaman.

Membangun kesadaran akan pentingnya perlindungan anak di dunia digital tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak. Dibutuhkan kerja sama dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, perusahaan teknologi, dan komunitas sosial untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan sehat bagi anak-anak. Kampanye literasi digital, program edukasi, serta advokasi terhadap kebijakan yang lebih ketat harus terus digalakkan agar kesadaran akan pentingnya perlindungan anak semakin meningkat. Dengan kolaborasi yang kuat, setiap pihak dapat berperan aktif dalam menciptakan ekosistem digital yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.***

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article agu “1947” Telah Dirilis: Sebuah Karya dari Cepi Sultoni yang Menghidupkan Semangat Perjuangan HMI Lewat Musik
Next Article Hari Raya Ketupat: LMP dan KPADK Salurkan Sembako untuk Korban Banjir Tumbit Melayu
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah802
    • Agam12
    • Bukit Tinggi12
    • Limapuluh Kota384
    • Padang21
    • Payakumbuh24
    • Solok54
  • Ekonomi285
  • Headline384
  • Internasional73
  • Khazanah161
  • Lifestyle106
  • Nasional706
  • Olahraga65
  • Opini144
  • Pariwara Lipsus23
  • Politik242
  • Uncategorized183
  • Video15

Berita Lainnya

KOMDIGI RI Berkolaborasi dengan DPR RI Gelar Diskusi Publik Dengan Tema “Peran Komunikasi Digital Dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045”
Libur Panjang Waisak, KAI Daop 8 Surabaya Tambah Perjalanan KA dari Stasiun Malang
Dorong Keterlibatan Brand, LindungiHutan Permudah Akses Kolaborasi Hijau
KOMDIGI RI Berkolaborasi Dengan DPR RI Gelar Forum Diskusi Publik Dengan Tema “Penguatan Ideologi Pancasila, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia”

Berita Terkait

Para Pimpinan Cabang Tunjukan Pernyataan Sikap
Uncategorized

Ansor Sumbar Bergejolak, PC Ansor Desak PP Bentuk Karteker Imbas Dugaan Pelanggaran dan Pemalsuan

April 30, 2025

LMPI Kecam Tindakan Ormas Bergaya Preman, Dukung TNI-Polri Berantas Premanisme

April 25, 2025

Peduli dengan Rakyat, Pemuda Peduli Indonesia Sesalkan Narasi Sesat yang Dilontarkan Oknum yang Tak Bertanggung Jawab pada Bupati Labura: Stop Buat Kegaduhan di Publik

April 24, 2025

Presiden Prabowo Menyelamatkan Warga Gaza ke Indonesia,PPI : Pemimpin Sejati yang Peduli Sesama, Kami dukung 100 persen

April 24, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?