DIGINDONEWS.COM, KERINCI – Koperasi ALKO, eksportir kopi terkemuka asal Kerinci, menyuarakan keluhan terkait kurangnya dukungan benih kopi bagi petani di daerah tersebut. Menurut Suryono, perwakilan dari Koperasi ALKO, selama tahun 2023 dan 2024, Kabupaten Kerinci tidak menerima bantuan benih kopi dari pemerintah, yang menyebabkan para petani kesulitan untuk mendapatkan benih berkualitas.
“Petani terpaksa menggunakan benih kopi yang tumbuh alami di bawah pohon karena tidak ada suplai benih berkualitas. Ini bisa berdampak serius terhadap produktivitas kopi Kerinci dalam tiga tahun ke depan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Padang Raya News pada Minggu, 11 Agustus 2024.
Ia juga menambahkan bahwa intruksi Presiden Jokowi baru-baru ini untuk meningkatkan produksi kopi hingga 4 ton per hektar belum dapat direalisasikan di Kerinci.
Sementara itu Ketua Asosiasi Kopi Kerinci, Rusdi Fachrial mengungkapkan hal senada. Ia menyebutkan dalam dua tahun terakhir tidak ada penyaluran benih kopi Arabika ke Kerinci.
“Sejak dua tahun terakhir, tidak ada penyaluran benih kopi Arabika ke petani di Kerinci, padahal kopi Arabika Kerinci sudah menjadi primadona di pasar dunia,” ujarnya.
Sedangkan, salah satu pionir penanaman kopi di Kayu Aro, Kerinci dan juga seorang eksportir, Mulyadi menyatakan kekhawatirannya akan keberlangsungan produksi kopi di daerah ini.
“Tidak ada sosialisasi dan bantuan yang memadai untuk peningkatan produksi atau perluasan lahan tanam kopi,” ungkapnya yang turut merasakan dampak langsung dari kurangnya dukungan ini.
Terakhir, katanya, dengan tingginya minat petani untuk menanam kopi, dukungan pemerintah dalam penyediaan benih berkualitas menjadi semakin mendesak untuk menjaga keberlanjutan dan peningkatan produktivitas kopi Kerinci yang telah dikenal dunia.