DigIndonews.com, Jakarta – Literasi digital menjadi panduan bagi para pelaku UMKM untuk menambah pengetahuan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan bisnisnya.
Serta menjadi pendorong pelaku UMKM untuk mendigitalisasi usaha mereka sehingga keraguan para pelaku UMKM terhadap ekosistem digital dapat terjawab melalui literasi digital tersebut.
“Pada tahun 2024 ditargetkan sebesar 30 juta pelaku UMKM sudah memasuki ekosistem digital” ujar Fadlizon (Anggota Komisi I DPR RI) dalam Seminar Merajut Nusantara dengan tajuk “Platform Digital untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM” pada Jumat (7/7/2023).
Peran literasi digital saat ini cukup penting karena terkait kesadaran masyarakat terhadap melek teknologi dapat membantu pemerintah dalam mendigitalisasi UMKM. Peralatan teknologi dapat dilakukan masyarakat melalui penggunaan platform digital yang ada.
Fadli Zon juga mengatakan saat ini banyak para pelaku UMKM mulai beralih untuk menjual produknya secara online baik itu dari marketplace maupun dari akun-akun sosial media yang mereka miliki.
Para pelaku UMKM dapat memanfaatkan Digital marketing dalam memasarkan produknya teknologi digital dan ini akan lebih efisien dan efektif dalam memasarkan produk agar jangkauannya lebih luas dan dikenal oleh banyak orang atau calon konsumen.
Senada dengannya, Nissa Rengganis (Pegiat Komunitas) memaparkan saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi. 6 juta UMKM akan go digital 2020. Transaksi e commerce dunia tumbuh 20,2 persen per tahun. Tahun 2020 nilai transaksi online di Indonesia pun meningkat 9 kali lipat menjadi Rp. 1.850 triliun dibandingkan tahun 2015 yang hanya Rp. 200 triliun.
Era baru industrial digital trath nya secara global era industri digital menghilangkan 1 miliyar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikan posisi manusia dengan mesin. Opportunity era digital berpotensi memberi peningkatan net tenaga kerja hingga 2,1 juta pekerjaan hingga 2025. UMKM berperan sebagai penyangga perekonomian, UMKM berkontribusi sebesar 60,3 persen terhadap PDB dan mampu dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia.
UMKM era digital dituntut untuk memiliki leadership enterpreneur, skill management, modal, pembukuan dan penggunaan teknologi digital. Literasi digital bagi UMKM mendorong peningkatan penggunaan teknologi sebagai media pemasaran dan transaksi.
Para pelaku UMKM dapat meningkatkan kesadaran mengenai efektivitas, efisiensi dan keunggulan lainnya. Literasi digital menjadi panduan para pelaku UMKM untuk menambah pengetahuan dan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi serta menjadi pendorong para pelaku UMKM untuk mendigitalisasi usahanya.