DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: Sekolah Rakyat, Strategi Negara Perkuat Pendidikan Anak Miskin di Era Media Digital
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Uncategorized > Sekolah Rakyat, Strategi Negara Perkuat Pendidikan Anak Miskin di Era Media Digital
Uncategorized

Sekolah Rakyat, Strategi Negara Perkuat Pendidikan Anak Miskin di Era Media Digital

Astriani Published September 15, 2025
Share
SHARE

Digindonews.com-Forum Diskusi Publik bertema “Sekolah Rakyat: Pendidikan Inklusif di Era Media dan Digital” yang digelar pada Kamis, 11 September 2025 juga menghadirkan pandangan mendalam dari Wildan Hakim, S.Sos., M.Si., dosen Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia (UAI). Ia menekankan bahwa Sekolah Rakyat adalah strategi negara untuk memastikan anak-anak miskin tidak tersisih dari akses pendidikan.

Menurut Wildan, Presiden Prabowo melahirkan program ini sebagai jawaban atas kondisi jutaan rakyat yang masih berjuang untuk merasakan arti kemerdekaan sejati, termasuk dalam hal pendidikan. “Sekolah Rakyat bukan sekadar institusi baru, tetapi strategi besar untuk menghadirkan kemerdekaan belajar bagi seluruh anak Indonesia, terutama yang berasal dari keluarga miskin ekstrem,” jelasnya.

Wildan menyoroti fakta BPS 2024 bahwa angka kemiskinan masih di kisaran 9,3%. Jutaan anak di dalamnya berisiko putus sekolah. Sekolah Rakyat hadir untuk menutup kesenjangan itu. Ia menegaskan bahwa pendidikan inklusif harus melahirkan warga negara yang berdaya, bukan sekadar bisa baca, tulis, dan hitung.

Baca Juga  Kominfo RI Gandeng DPR RI Giat Edukasi Literasi Digital Dan Kecakapan Digital

Sejak 2024, Sekolah Rakyat telah hadir di berbagai daerah seperti Pamekasan, Jakarta Selatan, Sofifi, Tangerang Selatan, Surabaya, hingga Bandung. Tahun 2025 ditargetkan 100 Sekolah Rakyat berdiri, dan 200 pada 2026. Kurikulumnya menggunakan model multi entry multi exit, yang memungkinkan siswa belajar sesuai kecepatan masing-masing, serta hidden curriculum yang menanamkan nilai solidaritas, empati, dan gotong royong.

Dalam konteks digital, Sekolah Rakyat menghadirkan peluang sekaligus tantangan. Di satu sisi, teknologi memungkinkan siswa di daerah terpencil mengakses materi setara dengan di kota besar. Namun, infrastruktur masih menjadi hambatan karena 12.000 desa belum memiliki sinyal 4G memadai. “Jika masalah ini tidak segera diatasi, digitalisasi pendidikan justru akan memperlebar jurang,” tegas Wildan.

Baca Juga  KPU Gelar Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pasca Pemungutan Suara Di Pangandaran

Ia menekankan pentingnya melatih guru agar siap dengan teknologi digital. Data Kemendikbudristek 2024 mencatat hanya 37% guru merasa percaya diri menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Tanpa peningkatan kapasitas guru, sulit mewujudkan siswa yang kritis dan kreatif di era digital.

Wildan juga menyoroti peran Sekolah Rakyat dalam memutus rantai kemiskinan. Dengan sistem asrama, anak-anak dari kelompok paling miskin dapat belajar dalam lingkungan yang aman dan terarah. Selain itu, fasilitas learning hub memungkinkan mereka berbagi perangkat dan kuota internet dengan prinsip gotong royong.

Lebih jauh, pendidikan inklusif bukan hanya soal memasukkan anak ke ruang kelas, tetapi juga memberi mereka ruang suara. Anak-anak dari kelompok marjinal atau difabel harus diperlakukan sebagai subjek, bukan sekadar objek pendidikan. “Sekolah Rakyat adalah wahana demokratisasi pendidikan sejak dini,” ujar Wildan.

Baca Juga  Maraknya Rokok Ilegal di Sumatera Barat, PPI Kecam dan Ancam Gelar Aksi di Kantor Bea Cukai Pusat

Ia menambahkan bahwa perlindungan anak di ruang digital juga wajib diperhatikan. “Anak-anak tidak boleh dieksploitasi data atau menjadi sasaran iklan komersial saat belajar melalui platform daring,” katanya. Regulasi yang ketat perlu disiapkan agar ruang digital tetap aman bagi mereka.

Wildan menutup paparannya dengan menyatakan bahwa Sekolah Rakyat adalah investasi sosial jangka panjang. Dampaknya baru akan terlihat 10–15 tahun mendatang ketika anak-anak miskin mampu berdiri sejajar dengan anak-anak dari keluarga mampu. “Sekolah Rakyat bukan sekadar program, tetapi gerakan moral bangsa. Pendidikan inklusif adalah pondasi masa depan Indonesia yang adil, setara, dan berdaya saing,” pungkasnya.***

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Pakar Komunikasi dan Akademisi Soroti Bahaya Internet Tidak Sehat, Tekankan Kolaborasi Semua Pihak
Next Article Koperasi Digital Jadi Pilar Ekonomi Inklusif Menuju Indonesia Emas 2045
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah857
    • Agam14
    • Bukit Tinggi14
    • Limapuluh Kota388
    • Padang32
    • Payakumbuh25
    • Solok65
  • Ekonomi458
  • Headline401
  • Internasional81
  • Khazanah182
  • Lifestyle112
  • Nasional786
  • Olahraga75
  • Opini164
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik252
  • Uncategorized225
  • Video15

Berita Lainnya

BRI Dorong Literasi Keuangan Aparatur Negara Lewat Sosialisasi di Bea Cukai
MediaMIND 2025 Ajak Mahasiswa SRE angkat Inovasi Tambang Berkelanjutan untuk Masa Depan
BRI Branch Office Gunung Sahari Gelar Sosialisasi Junio Smart di SMK Strada
Nikmati Kemudahan Layanan Weekend Banking di BRI KCP Pasar Tanah Abang

Berita Terkait

Uncategorized

BEM Se-Riau Ultimatum EMP Kampar: Tinggalkan Riau Jika Tak Beri Kontribusi Nyata

Oktober 2, 2025
Uncategorized

Ciptakan Ruang Digital Ramah Anak, DPR Tekankan Peran Masyarakat

September 26, 2025
Uncategorized

Akademisi dan Guru Besar UIN Saizu Soroti Ancaman Digital Bagi Anak

September 26, 2025
Uncategorized

Praktisi dan Tokoh NU Dorong Ekosistem Digital Aman untuk Anak

September 26, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?