DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: Minimnya BNNK di Sumatera Barat: Saatnya Negara Hadir di Setiap Daerah
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Opini > Minimnya BNNK di Sumatera Barat: Saatnya Negara Hadir di Setiap Daerah
Opini

Minimnya BNNK di Sumatera Barat: Saatnya Negara Hadir di Setiap Daerah

Redaksi Published Juli 23, 2025
Share
SHARE

Oleh: Aandika Pezri Mulia TJ
Aktivis dan Fungsionaris PB HMI

Pemberantasan narkoba masih menghadapi tantangan serius di berbagai daerah, termasuk di Provinsi Sumatera Barat. Salah satu kendala terbesar adalah terbatasnya keberadaan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota (BNNK) yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba di tingkat daerah.

Hingga pertengahan 2025, dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat, hanya 4 daerah yang memiliki kantor BNNK. Keempat daerah tersebut adalah Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok, Kota Payakumbuh, dan Kota Sawahlunto. Artinya, masih ada 15 daerah yang belum memiliki lembaga resmi BNN di wilayahnya.

Kondisi ini disoroti oleh Anggota Komisi III DPR RI, Benny Utama, yang menyatakan bahwa keberadaan BNNK seharusnya merata, sebagaimana halnya Polres dan Kejaksaan Negeri yang telah hadir di seluruh kabupaten/kota. Ketimpangan kelembagaan ini berisiko memperlemah penanganan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di tingkat lokal, terutama di daerah yang secara geografis terpencil namun memiliki potensi kerawanan yang tinggi.

Baca Juga  Marak Pelecehan Seksual di Ranah Minang, DPP MIMBAR Angkat Suara

Keterbatasan Lembaga, Terbatasnya Jangkauan

Sebagai institusi yang memiliki mandat pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba, BNNK memegang peran strategis. Tanpa kehadiran mereka di setiap daerah, proses koordinasi, deteksi dini, dan rehabilitasi menjadi kurang optimal. Bahkan, sejumlah kantor BNNK yang telah ada pun masih menghadapi berbagai keterbatasan, mulai dari penggunaan gedung sewa hingga minimnya personel dan sarana penunjang.

Situasi ini membuat upaya pemberantasan narkoba hanya bertumpu pada institusi kepolisian atau penegak hukum lainnya, yang tentu memiliki pendekatan berbeda dari BNN—khususnya dalam aspek pencegahan dan rehabilitasi sosial.

Alternatif Solusi: Program Kotang dan IBM

Sebagai bentuk respon terhadap keterbatasan tersebut, BNN telah meluncurkan dua program strategis, yaitu:

Kotang (Kota/Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba):
Program ini bertujuan mendorong pemerintah daerah agar mampu menyusun kebijakan dan strategi penanggulangan narkoba secara mandiri, termasuk membentuk Satgas Anti Narkoba serta menyusun regulasi lokal berbasis data kawasan rawan.

Baca Juga  Legislator Prediksi Ekonomi Digital Indonesia Menjadi Terbesar di Asia Tenggara

IBM (Intervensi Berbasis Masyarakat):
Program ini melibatkan partisipasi masyarakat melalui pelatihan Agen Pemulihan (AP) yang bertugas mendampingi korban penyalahgunaan narkoba ringan secara sukarela di tingkat desa atau kelurahan. Fokus utamanya adalah pendekatan humanis berbasis komunitas.

Kedua program ini menjadi alternatif di daerah yang belum memiliki BNNK, dan telah mulai diimplementasikan di beberapa wilayah di Sumbar seperti Kabupaten Solok, Kota Padang Panjang, dan Tanah Datar.

Menuntut Kebijakan yang Berpihak pada Daerah

Meski program-program berbasis masyarakat dapat menjadi solusi jangka pendek, keberadaan BNNK di seluruh kabupaten/kota tetap menjadi kebutuhan mutlak. Pemerintah pusat perlu memastikan bahwa provinsi-provinsi seperti Sumatera Barat mendapatkan perhatian yang setara, baik dalam hal kelembagaan, pendanaan, maupun sumber daya manusia.

Baca Juga  Zulhas Sebut Koalisi Perubahan Persatuan Sedang Goyang

Langkah-langkah konkret yang dapat diambil antara lain:

Penyusunan roadmap pembentukan BNNK di semua daerah yang belum memiliki.

Peningkatan anggaran kelembagaan BNN, termasuk untuk pembangunan kantor dan pengadaan fasilitas.

Penguatan sinergi antar instansi, mulai dari BNN, Polri, Pemda, tokoh adat, dan elemen masyarakat sipil.

Pendidikan masyarakat dan pemuda tentang bahaya narkoba, yang harus dimasukkan ke dalam kurikulum informal dan kegiatan keagamaan atau adat.

Sumatera Barat merupakan provinsi dengan potensi intelektual dan kultural yang besar. Namun, tanpa dukungan kelembagaan yang memadai untuk menangani ancaman narkoba, potensi tersebut bisa rusak oleh penyalahgunaan zat terlarang yang menyasar generasi muda.

Saatnya negara hadir secara nyata. Pemerataan lembaga BNNK bukan hanya soal administrasi, tapi soal penyelamatan generasi bangsa. Daerah tidak boleh lagi menjadi titik lemah dalam perang melawan narkoba.

TAGGED:Aandika Pezri Mulia TJBenny UtamaBNNBNNKSumatera Barat
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love1
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article
Next Article Ketahanan Pangan Era Digital Butuh Dukungan Kebijakan dan Kesetaraan Akses Teknologi
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah849
    • Agam14
    • Bukit Tinggi14
    • Limapuluh Kota388
    • Padang30
    • Payakumbuh25
    • Solok64
  • Ekonomi408
  • Headline401
  • Internasional81
  • Khazanah180
  • Lifestyle112
  • Nasional774
  • Olahraga75
  • Opini161
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik251
  • Uncategorized210
  • Video15

Berita Lainnya

Jemari Gen Z Harus Taat Hukum: Dialog Literasi GMNI Sijunjung
Demokrasi Tak Boleh Sepi dari Gagasan Segar Anak Muda
Merajut Aspirasi, Menjaga Indonesia: Dialog Kebangsaan Mahasiswa dan Banser di Kota Padang
Dari Masjid ke Sawah, Dari Bencana ke Pangan: Jejak Khidmah Ansor-Banser Pasbar

Berita Terkait

Padang

Sinergi untuk Umat, ISNU Sumbar Kawal PC ISNU Padang Jalin Kolaborasi dengan Kemenag

September 9, 2025
KhazanahOpini

Rakyat Gelisah, Rakyat Berharap: Suara dari Akar Rumput untuk Presiden

September 2, 2025
DaerahOpiniPadang

Alarm Merah Dunia Kampus: UKT Jadi Gerbang Eliminasi, Bukan Eskalator Sosial

Agustus 13, 2025

Politik Akal Sehat: Menjernihkan Demokrasi dari Kebisingan Kepentingan

Juli 24, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?