Suhu politik di Nusantara dalam menyambut pesta demokrasi pemilu tahun 2024 mulai memanas. Salah satunya adalah ramainya jagat media sosial yang membahas tayangan adu gagasan tiga bacapres yg digelar oleh tim Narasi di Universitas Gajah Mada, Kamis 20 September 2023.
Kesuksesan acara tersebut telah memantik jiwa-jiwa kritis dari berbagai kalangan tak terkecuali dari para kawula muda. Fenomena pemuda melek politik merupakan sebuah keniscayaan yang pasti dan fakta yang sulit ditolak bahwa pemuda tidak melek politik.
Bacaleg Muda Dapil 1 adu gagasan dengan para kawula muda dalam agenda kepemudaan yang dilaksanakan di Kedai 1998 Jl. Cempaka Merah pukul 20:30 Wita. Minggu, 24/09/23.
Trend pemuda melek politik pun merambah hingga ke tingkat daerah. Tak ketinggalan para pemuda daerah pun turut ambil bagian dalam persiapan menyambut pesta politik di tahun 2024. Salah satu tindakan nyata adalah apa yg ditunjukkan para pemuda di Tanjung Redeb Kabupaten Berau. Mengusung tagar #YangMudaYangBersuara
Kegiatan tersebut berupaya mengundang para Caleg Muda di Kabupaten Berau khususnya para caleg di Dapil 1 untuk tampil unjuk kebolehan terkait ide dan gagasan yg mereka miliki terkait masalah di Kabupaten Berau khususnya di wilayah Tanjung Redeb. Adapun caleg muda yg hadir dalam acara tersebut adalah Bacaleg dari partai Demokrat, Saudara Marten Santoso S.E.
Forum diskusi yg berlangsung selama kurang lebih 90 menit itu membahas mengenai isu-isu strategis, berbagai permasalahan yang terjadi di Kabupaten Berau serta solusi yg ditawarkan oleh Bacaleg. Salah satu isu menarik yg dilemparkan pada forum ini adalah mengenai kelangkaan minyak di Kabupaten Berau yg notabennya merupakan daerah nomor 2 penghasil kelapa sawit terbesar di Kalimantan Timur. Isu lain yg dilempar dalam forum ini adalah kelangkaan pada tabung gas 3 kg yg disebabkan karena distribusi yg tidak merata di masyarakat serta isu mengenai larangan terhadap penjual bahan bakar eceran di Kabupaten Berau.
Dalam forum tersebut Marten tampil cukup solid dan percaya diri dengan gagasan dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan moderator maupun audiens atas isu-isu yg dilayangkan. Salah satu isu penting yg ditekankan oleh Bang Marten adalah terkait isu stunting serta perbaikan gizi bagi masyarakat Berau dengan melakukan pendekatan kepada ibu-ibu Posyandu untuk memperhatikan asupan gizi dalam rumah tangga.
Bukan tanpa celah, forum ini juga masi memiliki kekurangan salah satunya terbatasnya waktu yg tersedia untuk mengulas lebih dalam ide yg dimiliki saudara Marten Santoso. Hal ini dapat dimaklumi mengingat acara ini baru pertama kali dilaksanakan.
Kemudian tidak bisa dipungkiri lagi, acara ini merupakan salah satu bentuk kepedulian para pemuda terhadap perpolitikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jangan lupa dengan quotes yg selalu disampaikan Hatta, “Indonesia tidak akan bercahaya karena obor di Jakarta, tapi akan bercahaya karena lilin-lilin di desa”. Marilah kita menjadi lilin di daerah yg akan menerangi perpolitikan di Indonesia dengan forum-forum positif seperti ini kedepannya. Di akhir sesi forum diskusi ditutup dengan ajakan Saudara Marten terhadap para bacaleg muda dari masing-masing partai untuk turut serta menyumbang gagasannya dalam forum ini.
Jadi caleg muda apakah kalian tertarik bergabung dalam forum ini?
Kami tunggu kehadiran kalian di kedai 1998!***