Jendelakaba—Berau, Aktivitas pertambangan batu bara yang menggali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kabupaten Berau di prediksi sudah mendapatkan izin pinjam pakai kawasan hutan.(Pergub Kaltim no. 35 tentang izin pemanfaatan pertambangan) 25/08/23.
Izin tersebut memiliki kedudukan yang strategis dengan kekayaan sumberdaya yang perlu dilindungi dan dikelola untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan antar sektor, antar wilayah, dan antar pelaku dalam pemanfaatan ruang. Perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi di Provinsi Kalimantan Timur menuntut penegakkan prinsip keterpaduan, keberlanjutan, kepastian hukum, dan keadilan dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang yang nyaman, aman, produktif dan berkelanjutan.
Untuk mengatur ruang pemanfaatan pertambangan di kawasan budidaya yang sesuai dengan peraturan daerah RTRW di Kalimantan Timur, Gubernur Kalimantan Timur menegaskan dalam Pergub nomor 35 pasal 16 poin (g) menyatakan bahwa, “ pemanfaatan pertambangan pada lokasi pemukiman tidak diizinkan kecuali harus mendapatkan persetujuan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat melalui konsultasi publik dengan ketentuan jarak minimal 1km dari pemukiman terdekat”. Tidak hanya itu, pihaknya juga mempertegas dalam peraturan tersebut poin (h) yang berbunyi, “ pemanfaatan pertambangan pada lokasi perkebunan harus mendapatkan persetujuan penggunaan lahan bersama dengan pemilik izin perkebunan”.
Tidak heran, aksi pertambangan tersebut makin massif dan tidak bisa dihentikan oleh seluruh pejabat publik dan stakeholder yang ada di Kabupaten Berau karena Izin pemanfaatan pertambangan tersebut telah diatur dalam peraturan Gubernur Kalimantan Timur nomor 35 tahun 2017.***