
Jakarta,
Belakangan ini, masyarakat dihebohkan oleh pemberitaan mengenai meninggalnya seorang siswa sekolah dasar yang diduga menjadi korban bullying. Peristiwa ini tentu menimbulkan kesedihan dan keprihatinan mendalam bagi kita semua. Namun, di tengah duka ini, kita juga menyaksikan bagaimana isu ini berkembang liar di media sosial dengan berbagai opini yang belum terverifikasi kebenarannya.
Sebagai Ketua Umum Pemuda Peduli Indonesia, saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang dan bijak dalam menyikapi informasi yang beredar. Jangan mudah terprovokasi oleh narasi yang belum jelas sumbernya, apalagi yang mengarah pada spekulasi dan tuduhan sepihak. Kita harus menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan memberikan kepercayaan penuh kepada pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini secara profesional dan transparan.
Kami memahami bahwa publik menginginkan keadilan dan kejelasan, terutama bagi keluarga korban. Namun, keadilan tidak akan tercapai jika kita justru memperkeruh suasana dengan menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi. Tindakan seperti itu tidak hanya berpotensi merugikan pihak-pihak tertentu, tetapi juga bisa menghambat proses penyelidikan yang sedang berlangsung.
Pemuda Peduli Indonesia menyerukan agar kita semua menjaga ruang digital tetap sehat, menjunjung tinggi etika bermedia, serta ikut menciptakan suasana yang kondusif. Mari kita bersatu untuk mendukung penegakan hukum yang adil dan menghormati hak setiap warga negara, baik korban maupun terduga pelaku.
Kami juga mendorong pihak sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk lebih aktif membangun lingkungan yang aman, inklusif, dan bebas dari segala bentuk perundungan. Edukasi, empati, dan keterlibatan semua pihak adalah kunci untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali.
Akhir kata, mari kita serahkan dan percayakan sepenuhnya proses hukum kepada pihak yang berwenang. Kita doakan agar kebenaran segera terungkap dan keadilan dapat ditegakan