DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: MEMILIKI KOMPETENSI 
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Ekonomi > MEMILIKI KOMPETENSI 
EkonomiKhazanah

MEMILIKI KOMPETENSI 

Agus Salim Published April 14, 2023
Share
SHARE

EKONOMI

 

Oleh : Syaiful Anwar

Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh 

 

“Kompetensi sama dengan nilai jual. Semakin banyak dan tinggi kompetensi yang dimiliki, akan semakin tinggi nilai jual produk bisnis kita.”  (Ahmed Rich) 

Apa itu Kompetensi? 

Secara sederhana, kompetensi (competence) berarti kemampuan yang dapat diukur dan dibedakan berdasarkan tiga aspek, yaitu: 

  • Aspek input, melalui kapasitas seseorang dalam melakukan pekerjaannya secara baik. Kapasitas tersebut meliputi knowledge, skills dan personal attributes. o Aspek proses, melalui perilaku yang dibutuhkan seseorang dalam mengubah input menjadi output secara efektif. 
  • Aspek output, melalui hasil dari perilaku dalam menggunakan knowledge, skills dan attributes dengan cara yang paling baik 

 

Jika istilah kompetensi dilekatkan dengan organisasi bisnis/perusahaan maka akan bermakna sebagai kekuatan pokok perusahaan yang berupa kemampuan pengelolaan atas sumber-sumberdaya internal perusahaan. Kemampuan ini disebut oleh Hamel dan Prahalad – seperti dikutip Wahyudi (1996) -sebagai kompetensi inti (core competence). Kompetensi ini selanjutnya akan berkembang menjadi keunggulan bersaing organisasi yang bersangkutan. Hamel dan Prahalad dalam buku yang sama, juga menjelaskan core competence sebagai sistem akar (root system) yang menyuburkan, mempertahankan dan menstabilkan batang tanaman (core product) dan buah-buahan serta daun sebagai end product. 

Baca Juga  Promag dan Mikael Jasin Hadirkan Solusi Aman Lambung untuk Penikmat Kopi

 

Kompetensi = Nilai Jual 

Ingat baik-baik, kompetensi sama dengan nilai jual. Semakin banyak dan tinggi kompetensi yang dimiliki, akan semakin tinggi nilai jual produk bisnis kita. Itu berarti akan semakin mudah kita memasarkan produk bisnis kita dan pasar akan semakin mantap menyerap produk bisnis kita. Berikut contoh-contohnya :

 

  • Lion Air dikenal sebagai pelopor penerbangan low cost di Indonesia. Konon selama 2009 dinaiki sekitar 15 juta penumpang (50%) dari total 30 juta penumpang domestik. Wow!  o Yamaha Motor makin agresif menjadi market leader mengalahkan Honda dengan konsisten membangun imej dengan mendatangkan Valentino Rossi berdampingan dengan Komeng. Yamaha juga membangun komunitas Yamaha yang berjumlah jutaan orang.  
  • Primagama kini menjadi bimbingan belajar terbesar di nusantara. Punya 678 cabang yang sebagian besar difranchise-kan. Salah satu rahasia keberhasilan Primagama yang kemudian banyak ditiru oleh bimbel lainnya adalah keberaniannya menggaransi uang kembali jika tidak lulus UN! o Dagadu Djokdja bermula dari kerjaan iseng beberapa mahasiswa seni rupa di Jogja, akhirnya tumbuh menjadi perusahaan terkenal di Indonesia sebagai “pabrik katakata”. Dalam setahun mereka berhasil menjual 5.000 kaos sehari dengan harga kaos sekitar 50 ribu. 
Baca Juga  Naikkan Omzet dengan Strategi Jenius BARDI Smart home

 

Nah, bagaimana dengan kita? Tenang, tidak sulit. Kita bisa mencarinya dengan menggunakan alat bantu yang bernama metode Analisis SWOT. Dengan metode analisis ini, kompetensi inti organisasi bisnis kita akan diidentifikasi dalam analisis unsur S (Strength). Strength atau faktor kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan, atau kompetensi khusus (distinctive competence) yang memberikan keunggulan komparatif bagi organisasi bisnis terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani organisasi. 

 

Lalu apa kompetensi bisnis kita? 

Ok, siapkan kertas dan alat tulisnya. Mulailah pikirkan dan tuliskan apa kekuatan bisnis kita selama ini. Kalau sudah ketemu, cari yang paling signifikan atau paling menonjol (top of mind) di mata kita dan konsumen. Sangat boleh jadi kita akan menemukannya lebih dari satu. Seperti : 

 

  • Produk bisnis kita (barang) memiliki jaminan halal dan berkualitas tinggi. 
  • Produk bisnis kita (jasa), layanannya prima dan terpercaya.  
  • Bisnis kita pelopor bisnis sejenis.  
  • Bisnis kita inovatif dan genuine local.  
  • Bisnis kita berbasis komunitas, dan lain-lainnya. 

 

Sahabat, apa pun dan berapa pun kompetensi bisnis kita, syukurilah. Sadarilah, jadikan kompetensi inti ini benar-benar sebagai Keunggulan Bersaing, nilai jual produk dan bisnis sehingga dengannya kita harus percaya diri dan berani ambil resiko. Lalu, dayagunakanlah kompetensi inti ini dengan cara mengikuti banyak event bisnis yang memungkinkan terjualnya kompetensi inti. Stand, leaflet, pamflet, buletin, hingga kartu nama menjadi senjata ampuh yang dapat ditempuh. Juga perkuat jalinan ukhuwah dengan orang-orang kunci yang dapat menjadi perantara pemasaran dengan orang/jaringan dekatnya. Terakhir, Pelihara dan Kembangkanlah. Jika kompetensi inti sudah disyukuri, disadari, dan didayagunakan, maka jangan lupa untuk memelihara dan mengembangkannya. Mengapa? Tak lain, karena lingkungan bisnis adalah lingkungan yang dinamis. Hanya bisnis yang dinamislah yang dapat terus bertahan dan melaju. Secara individu, kita terus menambah pendidikan dan latihan, magang, jam terbang dll. Sedang, pada skala organisasi, semua harus terus melakukan pembelajaran kolektif untuk menguatkan posisi bisnis kita. 

Baca Juga  Photomatics Ikut Hadir Meramaikan Brightspot Market 2025, Siap Kamu Temuin Langsung di Weekend Ini!

 

Nah, sahabat, kalau sudah begini, tunggu apa lagi? Hadapi setiap tantangan bisnis dengan penuh optimis pada rahmat Allah dan tidak pernah putus asa dari rahmat-Nya. Allah yang memberikan rezeki pada kita, bukan yang lain.  

 

#Syaiful_Anwar

#Fakultas_Ekonomi

#Universitas_Andalas

#Kampus2_Payakumbuh

#Enterpreneur_Mentality

#Memiliki_Kompetensi

 

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Halo Minang Mendunia: Roadshow Sosialisasi Kuliah Keluar Negeri di Pulau Jawa
Next Article Banyaknya Media Sosial, Legislator Sarankan Pelaku UMKM Jeli Memilih Media Sosial yang Digunakan Sebagai Digital Marketing
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah816
    • Agam13
    • Bukit Tinggi12
    • Limapuluh Kota384
    • Padang23
    • Payakumbuh24
    • Solok56
  • Ekonomi324
  • Headline395
  • Internasional78
  • Khazanah169
  • Lifestyle110
  • Nasional729
  • Olahraga69
  • Opini150
  • Pariwara Lipsus27
  • Politik246
  • Uncategorized189
  • Video15

Berita Lainnya

INDONESIA PERLU TINGKATKAN KETAHANAN DIGITAL DAN EKONOMI NASIONAL Direktur CSI: PRABOWO HARUS SIGAP ANTISIPASI PERANG IRAN – ISRAEL
Floating Breakfast ala Grazie Bali: Sensasi Sarapan Terapung yang Instagramable dan Tak Terlupakan
Istighosah Bersama Warga Demak, Kementerian PU Bergerak Cepat Atasi Banjir Rob
Tokoh Tarekat Al-Mu’min Diduga Sebarkan Ajaran Menyimpang, Masyarakat Di Minta Tunggu Keputusan Resmi MUI

Berita Terkait

Ekonomi

Uni-Charm Pet Indonesia Perkenalkan Produk Camilan dan Sanitasi Lewat Acara “Kiwi British Cat Fan Meowting”

Juni 18, 2025
Ekonomi

Alasan Kenapa Sebaiknya Kamu Punya Tabungan Digital

Juni 16, 2025
Ekonomi

Bangun Video Profesional dengan AI: MAXY Academy Gelar Kelas Intensif Gratis Bertema Video AI

Juni 16, 2025

Raja Ampat Bukan Korban Tunggal Eksploitasi Tambang; HMI KORKOM Universitas Nasional Angkat Suaraw

Juni 15, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?