DigIndonews.com, Jakarta – Berdasarkan laporan We are Society (per januari 2023) jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 212 juta atau 77% dari total Populasi Indonesia.
Pertumbuhan ini dipengaruhi dengan adanya pembangunan jaringan internet di Indonesia yang artinya tren kebutuhan masayarakat terhadap internet aan terus bertamabah terlebih lagi pasca pandemi yang membuat hampir semua masyarakat menjadi terbiasa dengan internet.
Nilai ekonomi digital Indonesia terbesar berasal dari :E-commerce, Jasa transportasi, Media online dan Travel online “Ekonomi digital di Indonesia diprediksi akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara hingga 2030” ungkap Farhan (Anggota Komisi I DPR RI) dalam seminar merajut nusantara dengan tajuk “Platform Digital untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM” pada Jumat (14/4/2023).
Berdasarkan data kementrian Koperasi dan UMK (2021) UMKM Indonesia memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia yaitu 61,07persen terhadap PDB. Dan mampu menyerap 96,9 tenaga kerja dari total penyerapan tenaga kerja nasional yang artinya UMKM membantu masyarakat lokal untuk produktif serta mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan.
Data Kementrian dan Koperasi UMK mencatat pada tahun 2022 20,76 juta unit UMKM sudah masuk ke ekosistem digital yang meningkat 26,6 persen dari tahun sebelumnya.
Namun terdapat tantangan dalam digitalisasi UMKM diantaranya Infrastruktur internet yang belum merata, Rendahnya literasi digital, Rendahnya skill atau keterampilan dan Masalah pendanaan.
Digitalisasi UMKM ini sangat penting karena UMKM berperan sebagai penopang ketahanan perekomian nasional, memiliki kemampuann promosi menggunakan media sosial malaui dari pemasaran hingga melayani konsumen.
Perkembangan ekonomi digital harus diikuti dengan kkualitas SDM yang adaptif dan kompetitif terlebih lagi saat ini Indonesia memiliki potensi penduduk usia produktif Indonesia yang terus bertambah dan pentingnya sinergitas antara pemeritah dengan stakeholders terkait untuk memberikan kebijakan stimulus.
“Selain literasi terkait pengembangan bisnis tapi pengembangan finasial juga sangat perlu diperhatikan” ungkapnya.