Post Views: 116
Digindonews.com — Kementerian Kominfo RI gelar webinar literasi digital dengan tema “Millenialpreneur: Ekonomi Digital dan Kewirausahaan bagi Anak Muda”, bersama Anggota Komisi I DPR RI Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM., MBA, melalui platform digital Zoom meeting, Selasa, 06 Februari 2024.
Sjarifuddin Hasan menyampaikan bahwa Ekonomi digital memberikan ruang yang sangat luas bagi kreativitas dan inovasi anak muda. Platform-platform e-commerce, media sosial, dan aplikasi berbasis internet menjadi wadah yang ideal untuk memulai bisnis. Kewirausahaan digital memungkinkan mereka untuk menjual produk atau jasa secara global tanpa batasan geografis. Oleh karena itu, kunci kesuksesan dalam ekonomi digital adalah kemampuan anak muda untuk memahami pasar secara online, memanfaatkan algoritma pencarian, dan membangun merek yang kuat untuk menarik perhatian konsumen.
Adapun aspek penting lainnya adalah kemahiran teknologi dan literasi digital. Sebagai millennialpreneur, pemahaman mendalam terhadap teknologi dan cara mengoptimalkan penggunaannya dalam bisnis menjadi kunci sukses. Keahlian dalam analisis data, pemasaran digital, dan keamanan cyber adalah aspek-aspek yang tidak boleh diabaikan. Dengan menguasai keterampilan ini, anak muda dapat menghadapi perubahan cepat dalam ekonomi digital dan membangun bisnis yang tangguh.
Selain itu, kolaborasi dan networking memainkan peran kunci dalam perjalanan seorang millennialpreneur. Melibatkan diri dalam komunitas online, mengikuti seminar atau workshop, dan berinteraksi dengan sesama entrepreneur dapat membuka pintu peluang dan memperluas jaringan. Dalam dunia digital, kolaborasi tidak terbatas oleh batas geografis, memungkinkan pertukaran ide dan pengalaman antar millennialpreneur dari berbagai belahan dunia.
Salah satu narasumber dalam webinar, M. Syafii, ST. (Pengamat Ekonomi Digital) memaparkan pentingnya ekonomi digital dalam konteks millennialpreneur tidak dapat diabaikan. Anak muda tidak hanya menjadi konsumen pasif, tetapi juga produsen aktif dalam membangun bisnis mereka sendiri. Melalui media sosial, e-commerce, dan platform-platform digital lainnya, millennialpreneur dapat mencapai pasar yang lebih luas tanpa batas geografis. Inilah yang membuat ekonomi digital memberikan peluang inklusif bagi mereka yang memiliki ide-ide kreatif dan visi bisnis yang tangguh.
Dalam memahami dinamika millennialpreneur, penting untuk melihat bagaimana mereka beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen. Generasi millennial cenderung lebih canggih dalam menggunakan teknologi, sehingga millennialpreneur harus memiliki pemahaman mendalam tentang tren dan preferensi konsumen digital. Analisis data, pemasaran digital, dan penggunaan platform e-commerce menjadi keterampilan yang tak terpisahkan bagi mereka yang ingin sukses dalam ekonomi digital.
Selain itu, kolaborasi dan jaringan menjadi aspek penting dalam menjalankan bisnis di era digital. Millennialpreneur cenderung membentuk kemitraan dan kerjasama yang erat dengan sesama pelaku bisnis digital. Ini bukan hanya tentang bersaing, tetapi juga tentang bagaimana mereka dapat saling mendukung dan memperkuat ekosistem digital secara bersama-sama. Dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan ketidakpastian, millennialpreneur memiliki keunggulan adaptabilitas. Mereka dapat dengan cepat merespons perubahan tren pasar dan teknologi, sekaligus menciptakan solusi inovatif. Ketangguhan inilah yang menjadi pilar utama keberlanjutan dalam ekonomi digital, memungkinkan millennialpreneur untuk tetap relevan dan berkembang di tengah dinamika yang terus berubah. ***