Digindonews.com — Kementerian Kominfo RI Himbau masyarakat untuk Bijak Bermedia Sosial: Jangan Asal Sebar di Internet, hal itu di sampaikan dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator bersama Ir. H. Irwan Ardi Hasman (Anggota Komisi 1 DPR RI), melalui platform digital Zoom meeting, Selasa, 30 Januari 2024.
Irwan Ardi menyampaikan bahwa kehadiran media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Penting bagi kita untuk bersikap bijak dalam bermedia sosial, karena setiap tindakan online dapat memiliki dampak jangka panjang. Salah satu aspek yang krusial adalah kehati-hatian dalam menyebarkan informasi di internet. Pertama, kita perlu memahami pentingnya memverifikasi informasi sebelum membagikannya. Banyak berita palsu dan informasi yang tidak akurat beredar di dunia maya, dan tanpa verifikasi yang cermat, kita bisa menjadi penyebar informasi palsu yang merugikan. Oleh karena itu, sebagai pengguna media sosial yang bijak, kita perlu memastikan keabsahan informasi sebelum membagikannya kepada orang lain.
Selanjutnya, privasi juga merupakan aspek yang tidak boleh diabaikan dalam bermedia sosial. Kedua, kita perlu menyadari bahwa setiap postingan, komentar, atau foto yang kita bagikan dapat diakses oleh banyak orang. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan pengaturan privasi pada akun media sosial kita dan memilih dengan hati-hati apa yang ingin kita bagikan secara publik. Menghargai privasi diri sendiri dan orang lain adalah langkah pertama menuju penggunaan media sosial yang bertanggung jawab.
Selain itu, perlu juga ditekankan pentingnya berkomunikasi dengan sopan dan menghindari konten yang bersifat merendahkan atau menyinggung. Ketiga, kita perlu menjaga etika komunikasi dalam bermedia sosial. Dalam berinteraksi dengan orang lain di platform sosial, kita harus mengutamakan sikap yang positif dan menghindari sifat provokatif atau merendahkan. Setiap komentar atau pendapat yang kita sampaikan dapat memiliki dampak besar terutama dalam membangun citra diri dan hubungan dengan orang lain di dunia maya.
Salah satu narasumber dalam webinar, Ramdan Arifin (Akademisi dan Penyuluh Informasi) memaparkan bahwa penting untuk mengelola privasi dalam bermedia sosial juga menjadi fokus dalam bijak bermedia sosial. Pengguna media sosial perlu memahami konsekuensi dari membagikan informasi pribadi secara terbuka. Di Indonesia, kasus-kasus pelanggaran privasi di media sosial semakin meningkat, sehingga kita perlu waspada terhadap risiko-risiko tersebut. Mengatur pengaturan privasi dan mempertimbangkan konsekuensi dari setiap unggahan dapat membantu melindungi diri sendiri dan orang lain dari potensi risiko yang mungkin timbul.
Tak kalah pentingnya, pengguna media sosial perlu memahami kekuatan kata-kata dan dampaknya terhadap lingkungan sosial. Bahasa yang digunakan dapat memengaruhi opini dan persepsi orang lain. Di Indonesia, di mana keberagaman budaya dan agama sangat kental, perlu adanya sensitivitas dalam menggunakan bahasa agar tidak menyinggung atau merendahkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Oleh karena itu, bijak bermedia sosial juga mencakup kesadaran terhadap keragaman budaya dan toleransi.
Dalam keseluruhan, bijak bermedia sosial di Indonesia tidak hanya sebatas pada kemampuan teknis penggunaan platform, tetapi juga melibatkan pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai lokal dan kultural. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan media sosial yang positif dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia.
Reksa Jayengsari, S.Pd., M.Pd. (Dosen Universitas Suryakencana) juga menyampaikan aspek penting lainnya adalah kesadaran terhadap dampak emosional dari media sosial. Komentar atau tanggapan yang negatif dapat memengaruhi kesejahteraan mental seseorang. Oleh karena itu, penting untuk menjaga etika dalam berkomunikasi online, menghindari ujaran kebencian, dan mempromosikan diskusi yang sehat.
Selanjutnya, perlunya untuk melindungi privasi pribadi juga tidak boleh diabaikan. Pengguna media sosial harus berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi seperti alamat, nomor telepon, atau informasi keuangan. Keamanan online menjadi prioritas untuk menghindari risiko penyalahgunaan data atau tindakan kriminal.
Selain itu, perspektif positif terhadap media sosial perlu ditekankan. Meskipun ada risiko dan tantangan, media sosial juga dapat menjadi alat yang kuat untuk membangun jejaring, mendukung teman, dan berbagi inspirasi. Penting untuk menggunakan platform ini dengan cara yang memberikan nilai positif dan meningkatkan kualitas hidup, baik secara pribadi maupun bersama komunitas.
Terakhir, kesadaran terhadap sumber informasi dan literasi digital juga merupakan kunci untuk bijak bermedia sosial. Mengembangkan kemampuan untuk memahami dan menilai kebenaran informasi dapat membantu pengguna memfilter konten yang mereka konsumsi dan menyebarkan informasi yang berkualitas. Dengan demikian, bijak bermedia sosial bukan hanya tentang keamanan pribadi, tetapi juga tentang kontribusi positif dalam membangun lingkungan online yang sehat dan cerdas. ***