Post Views: 233
Digindonews.com — kementerian Kominfo RI gelar webinar literasi digital bicara soal UMKM Tulang Punggung Ekonomi Kerakyatan, dengan menghadirkan H. Moh. Arwani Thomafi (Anggota Komisi 1 DPR RI) sebagai Narasumber, Gedung Serba Guna Jl. Lasem, Pamutan Pancur Rembang, Jawa Tengah pada Sabtu, 03 Februari 2024.
Arwani menyampaikan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan. UMKM adalah sektor usaha yang melibatkan skala kecil hingga menengah, seringkali dikelola oleh pemilik usaha atau keluarga. Kegiatan UMKM mencakup beragam sektor, seperti industri, perdagangan, dan jasa. Peran UMKM dalam ekonomi kerakyatan tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan, tetapi juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal. Perkembangan UMKM menjadi sorotan utama dalam konteks penguatan ekonomi kerakyatan.
UMKM memiliki kemampuan untuk merespons perubahan pasar dengan lebih fleksibel dibandingkan dengan perusahaan besar. Dengan perkembangan teknologi dan aksesibilitas informasi, UMKM dapat memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan visibilitas dan meningkatkan daya saingnya. Hal ini memberikan peluang bagi UMKM untuk berkembang dan bersaing di pasar global. Meskipun memiliki potensi besar, UMKM tidak luput dari tantangan dan hambatan.
Beberapa di antaranya meliputi akses terbatas terhadap pembiayaan, kurangnya keterampilan manajerial, serta peraturan dan birokrasi yang kompleks. Peningkatan kapasitas dan dukungan dari pemerintah dan lembaga keuangan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ini. Selain itu, perlu adanya penguatan ekosistem UMKM melalui kolaborasi dengan lembaga pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pengusaha UMKM.
Dalam kesimpulan, UMKM dapat dilihat sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan yang berkontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi suatu negara. Dengan dukungan yang tepat, UMKM memiliki potensi untuk terus tumbuh dan berkembang, memberikan dampak positif tidak hanya pada tingkat lokal tetapi juga pada ekonomi nasional secara keseluruhan. Oleh karena itu, upaya bersama dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat perlu terus dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan dan keberlanjutan UMKM.
M. Khoirur Rifa’I (Ketua AMK Rembang Angkatan Muda Kreatif) salah satu narasumber dalam webinar memaparkan bahwa di Indonesia, UMKM telah tumbuh dan berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Keberadaan UMKM menyebar luas di berbagai sektor ekonomi, dari perdagangan, jasa, hingga produksi.
Pemerintah Indonesia telah mengakui pentingnya UMKM sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional, sehingga berbagai program dan kebijakan telah diimplementasikan untuk mendukung perkembangan sektor ini. Banyak mahasiswa yang tertarik terlibat dalam pengembangan UMKM sebagai bagian dari upaya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan mengurangi tingkat pengangguran. Meskipun berkembang pesat, UMKM dihadapkan pada berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu hambatan utama adalah akses terbatas terhadap modal dan teknologi, sehingga menghambat inovasi dan pengembangan usaha.
Selain itu, permasalahan terkait regulasi, birokrasi, dan kurangnya pemahaman terhadap manajemen usaha juga menjadi tantangan serius bagi UMKM. Mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan dapat memberikan kontribusi melalui penelitian dan keterlibatan aktif dalam mengatasi kendala-kendala ini. ***