Digindonews.com — Kominfo RI gelar webinar literasi digital bersama Anggota Komisi I DPR RI H. Moh Arwani Thomafi kali ini dengan tema “Berdakwah Indah di Media Sosial” melalui daring Zoom meeting, kamis 25 januari.
Adapun narasumber dalam webinar kali ini antara lain; H. Moh Arwani Thomafi (Anggota Komisi I DPR RI), Nailun Nawal (Kepala Madrasah Diniyah Al-Ishlah),bKH. Sahal Ahmad Fadhil (Pengasuh Ponpes Manbaus Sa’adah).
Pemateri pertama, Arwani menyampaikan Perkembangan dakwah di dunia digital tercermin dalam berbagai platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube. Munculnya influencer keagamaan dan ulama yang aktif di media sosial telah menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi muda. Fungsi konten keagamaan dalam bentuk tulisan, video, dan podcast memberikan wawasan keislaman yang mudah dicerna dan diakses oleh pengguna digital.
Menurut arwani Peran transformasi digital tidak hanya terbatas pada cara penyampaian pesan keagamaan, tetapi juga mencakup cara kita menyikapi konten digital saat ini. Penting bagi umat untuk mengembangkan literasi digital keagamaan, menjadi kritis terhadap informasi yang tersebar, dan memastikan bahwa konten yang dikonsumsi sesuai dengan nilai-nilai agama.
Selanjutnya, Nailun Nawal Seiring dengan upaya berdakwah di media sosial, keberlanjutan komunikasi juga menjadi kunci utama. Narasumber dakwah perlu membangun jaringan komunikasi yang kuat dengan audiensnya dan terus menjaga interaksi yang positif. Mengajak audiens untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi, menanyakan pendapat, dan memberikan masukan dapat menciptakan keterlibatan yang lebih dalam dan berkelanjutan.
Dengan menggabungkan keindahan konten, pemahaman akan audiens, dialog yang sehat, dan keberlanjutan komunikasi, berdakwah di media sosial dapat menjadi sarana yang efektif untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan secara luas dan mendalam. Melalui pendekatan ini, diharapkan dakwah di media sosial bukan hanya menjadi ajang penyebaran informasi, tetapi juga membentuk pengalaman beragama yang positif dan membawa inspirasi bagi banyak orang.
Senada dengannya, KH. Sahal Ahmad Fadhil menambahkan berdakwah di media sosial bukanlah sekadar menyampaikan aturan atau larangan, melainkan juga membangun koneksi emosional dengan audiens. Oleh karena itu, seorang pemuka agama yang mahir dalam berdakwah di media sosial harus memiliki kemampuan untuk menyentuh hati orang lain, memberikan motivasi, dan menginspirasi mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pesan-pesan dakwah yang penuh kasih dan inspiratif memiliki daya tarik yang kuat dan mampu meresapi hati setiap individu.
Selain itu, keberhasilan dalam berdakwah di media sosial juga ditentukan oleh penggunaan teknologi dengan bijak. Seorang pemuka agama yang alim harus memiliki pemahaman yang mendalam terhadap platform media sosial yang digunakan, serta mampu memanfaatkannya secara efektif untuk menyebarkan pesan dakwah. Penggunaan gambar, video, dan kata-kata yang bijak akan memberikan daya tarik yang lebih besar dan membuat pesan dakwah lebih mudah diingat oleh audiens.
“Kita juga perlu menghindari sikap fanatisme dan ekstremisme dalam berdakwah di media sosial. Sebagai seorang pemuka agama yang memiliki keahlian dalam berdakwah, kita harus menjaga nuansa keberagaman dan menghormati perbedaan pendapat. Menyampaikan pesan-pesan dakwah dengan sikap toleran, terbuka, dan menghargai keberagaman akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk dialog dan pertukaran pemikiran yang sehat,” pangkasnya. ***