Pasaman Barat – Di tengah dinamika kebangsaan yang kerap diwarnai narasi sumir, Gerakan Pemuda Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Pasaman Barat kembali menjadi sorotan. Tuduhan miring yang menyebut Ansor-Banser sebagai “ormas komersil” mencuat di ruang publik. Namun, fakta di lapangan justru menunjukkan sebaliknya: mereka adalah laskar relawan yang menjaga marwah agama, sosial kemasyarakatan, sekaligus integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketua PC GP Ansor Pasaman Barat, Dr. Suharjo, M.Pd, menegaskan tudingan tersebut hanyalah kesalahpahaman. “Aktivitas penggalangan dana yang dilakukan Ansor-Banser bukanlah untuk akumulasi profit, melainkan membiayai operasional sosial dan kemanusiaan. Semua kembali untuk masyarakat, mulai dari pelatihan gratis, posko bencana, hingga program sosial lain,” ujarnya.
Hal ini diperkuat oleh Abuya Dr. Rahmat TK. Sulaiman, M.M, Ketua Pusat Koordinator Wilayah Ansor Sumbar III. Menurutnya, kepemimpinan Ansor-Banser diisi oleh figur berintegritas tinggi yang berkhidmat untuk umat. “Tuduhan komersialisasi sangat tidak relevan. Gerakan ini justru dijalankan oleh orang-orang terbaik yang konsisten menjaga khittah pengabdian,” tegasnya
Pilar Keagamaan dan Sosial
Ansor-Banser Pasaman Barat berdiri di atas dua pilar utama: keagamaan dan sosial. Dengan berpedoman pada ajaran Ahlusunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah, mereka aktif mengawal moderasi Islam, toleransi, dan kedamaian.
Di sisi sosial, peran Banser sangat nyata. Mereka kerap menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana alam maupun potensi konflik horizontal. Dedikasi tersebut dijalankan tanpa pamrih, hanya bermodalkan kepercayaan masyarakat.
Penopang Ketahanan Pangan
Tak hanya menjaga keamanan dan aspirasi masyarakat, Ansor-Banser Pasaman Barat juga turut menggerakkan ekonomi kerakyatan. Melalui pertanian, peternakan, hingga koperasi, mereka berkontribusi pada ketahanan pangan lokal.
Langkah ini disebut sebagai bentuk jihad pangan demi kemandirian dan kesejahteraan warga.
Pengabdian yang Tak Pernah Padam
Ansor-Banser Pasaman Barat menolak disebut sebagai entitas komersil. Sebaliknya, mereka hadir sebagai aset bangsa yang mengabdi dengan tulus. “Kami akan terus berkhidmat dengan semangat Bela Negara, Berkhidmat untuk Negeri. Fitnah tidak akan memadamkan semangat juang kader Ansor-Banser,” tutur Dr. Suharjo.
Dengan kiprah nyata yang terus berlanjut, masyarakat Pasaman Barat menaruh hormat atas pengabdian Ansor-Banser. Mereka tetap menjadi bukti bahwa di tengah hiruk-pikuk kepentingan, masih ada barisan anak bangsa yang menjaga agama, bangsa, dan tanah air dengan ketulusan.