Post Views: 126
Digindonews com — Anggota Komisi I DPR RI Kresna Dewanata Phrosakh bicarakan soal “Memajukan Pariwisata Melalui Media Digital” dalam webinar literasi digital yang digelar Kominfo RI, Senin, 18 Maret 2024.
Kresna menyampaikan bahwa dengan kemajuan teknologi digital ini Seharusnya Kita sama-sama bertanggung jawab baik itu tuan rumah yang pengelola pariwisata tersebut ataupun juga sebagai wisatawan yang mengunjungi tempat tersebut harus sama-sama menjaga agar pariwisata kita tetap tumbuh terkadang yang paling bermasalah adalah ketika viralnya tempat-tempat atau destinasi wisata yang bisa disampaikan oleh Kakak Yanto terkait dengan seperti tiket palsu tiket di print sendiri tetapi yang paling banyak justru banyaknya portal-portal dia masuk ke sebuah destinasi Ternyata harus membayar dua sampai tiga kali karena ada banyak sekali pengelola lagi pengelola mulai dari LSM pengelola dari sebuah perusahaan negara.
Kemudian ada pengelola dari swasta jadi banyak sekali bentuk-bentuk yang dilewati oleh wisata sehingga akhirnya Mengapa saja mereka harus capek untuk mengeluarkan uang sebelum mereka masuk di sana Akhirnya mereka pulang kemudian mereka viralkan hanya pantai tersebut tidak ada pengunjung yang mau ke sana ke sana lagi jadi memang dampak kemajuan teknologi digital ini harus benar-benar dimanfaatkan secara tepat jika tidak makan justru banyak sekali ke kekurangan-kekurangan yang disusun akar ditampilkan melalui di dunia Jadi saya merasa banyak sekali wisatawan wisatawan baik negara maupun wisatawan dalam negeri ketika mereka berwisata kemudian mereka selfie kemudian mereka keindahan barusan di sana ternyata ketika ada kejadian yang tidak mengenakan maka mereka lebih baik untuk memposting yang tidak enak tersebut daripada keindahan-keindahannya.
Jadi hanya karena sedikit permasalahan justru menghilangkan seluruh keindahan pariwisata yang ada di dalam negeri kita jadi dengan kemampuan saat ini masyarakat desa mengakses informasi tentunya kita harus juga Tiba-tiba toiletnya Rusak pasti yang direview oleh netizen adalah toilet yang rusak bukan keindahan alamnya jadi akhirnya sesuatu yang jelek itu ketika di review dari 5 bintang maka satu bintang hanya dikarenakan ada beberapa hal minor yang tidak tidak terpantau oleh pengelola itu yang menjadi permasalahan sehingga seluruh orang yang ingin mencari informasi tentang tempat tersebut yang keluar adalah algoritmanya adalah tentang menjelek-jelek karena satu review yang reviewnya adalah apa namanya toiletnya ternyata jelek atau rusak tetapi keindahan alamnya akhirnya disampingkan.
Kresna juga menyebutkan bahwa itu salah satu permasalahan memang untuk kita memasarkan destinasi wisata kita di dunia digital maka saya merasa dengan yang sangat luar biasa sekali ini membikin jaringan bahkan seluruh pantai seluruh gunung saat ini Kemungkinan tidak ada yang tidak mendapatkan akses jaringan jadi para wisatawan tentunya akan semakin semangat dan senang sekali ketika mereka mengetahui bahwa di setiap destinasi wisata tersebut saya ingatkan bahwa dengan kemajuan teknologi digital saat ini maka tentunya ada dua satu yang bisa didapat yaitu hasil yang baik tentunya tetapi juga bisa menjadi hasil yang ketika memang ada permasalahan-permasalahan juga destinasi wisata tersebut.
“saya berharap bahwa dengan adanya kerjasama Nantinya di antara komik BRI juga bisa bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif agar mengembangkan Bagaimana destinasi tersebut benar-benar bisa dikelola baik secara digital maupun Bagaimana cara pengelolaan pariwisata ini secara SDM Karena begini kembali menurut saya memang sudah siap karena memang menjadi tempat wisata yang biasa tetapi doser sedikit kelompok mohon maaf ketika ada pertanyaan eh terkait dengan mungkin dari bahasa-bahasa selain bahasa Inggris” ujarnya. ***