Post Views: 211
Digindonews.com — Bicara soal Kesehatan Reproduksi: Membangun Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM., MBA. Anggota Komisi 1 DPR RI menjadi narasumber dalam webinar yang digelar Kominfo RI via daring Zoom Meeting, Senin, 05 Februari 2024.
Sjarifuddin menyampaikan bahwa Dalam menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045, kita perlu memahami bahwa kesehatan reproduksi memainkan peran krusial dalam membangun generasi sehat. Melihat perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia, penting untuk memastikan alokasi dana yang memadai untuk sektor kesehatan, terutama kesehatan reproduksi. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, perlu dipertimbangkan peningkatan anggaran kesehatan guna mendukung program-program preventif dan promotif.
Kemudian juga ada banyak tatangan yang dihadapi oleh pemerintah di duni Kesehatan. Seperti di data, pencapaian target nasional prevalensi stunting 14% pada tahun 2024. Lalu pendemi covid pada 2020 kemarin, memberikan kita pelajaran bahwa perlu padanya perbaikan system kesehaatn secara menyeuruh di Indonesia. Selain itu, penyakit katastropik juga masih tinggi. Di Indonesia juga, ketersediaan dan kualitas pelayanan Kesehatan juga asih rendah, sehingga perku adanya peningkatan, baik secara primer maupun sekunder, termasuk juga pemerataan tenaga Kesehatan yang masih sedikit.
Yang tidak kalah penting, juga terkait dengan kesiap siagaan terhadap resiko krisis Kesehatan di masa depan yang perlu diatasi. Anggaran kesehatan yang memadai menjadi kunci utama dalam memastikan masyarakat memiliki akses yang merata terhadap layanan kesehatan reproduksi. Pentingnya kesehatan reproduksi tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga berdampak pada perkembangan sosial dan ekonomi negara. Oleh karena itu, diperlukan komitmen kuat dalam menanggulangi masalah kesehatan reproduksi sebagai investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa. Dapat dilihat disini bahwa sepanjang tahun 2011 hingga 2014, rata-rata pertumbuhan anggaran Kesehatan adalah 19,77%. Sedangkan tahun 2015 hingga 2023 kemarin, rata-rata pertumbuhannya malah menurun di angka 13,41%.
Meskipun pemerintah telah mencapai sejumlah capaian dalam sektor kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Keberhasilan ini harus diimbangi dengan upaya maksimal dalam menekan biaya kesehatan. Dalam konteks ini, kita perlu mengevaluasi apakah biaya kesehatan di Indonesia telah melampaui pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP). Jika iya, perlu dilakukan strategi agar kesehatan tidak menjadi beban ekonomi masyarakat.
“Pentingnya peran pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan tidak dapat dipandang sebelah mata. Pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam menyediakan layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas dan terjangkau. Langkah-langkah proaktif seperti peningkatan infrastruktur kesehatan, pelatihan tenaga medis, dan kampanye edukasi perlu diperkuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan reproduksi,” Ujarnya. ***