Post Views: 239
Digindonews.com — Bicarakan soal Desa Digital: Pembangunan Pedesaan Menuju Indonesia 4.0, Kominfo RI hadirkan Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM., MBA. (Anggota Komisi 1 DPR RI), Irvan Sophan Himawan, SE., MM. (Dosen Universitas Putra Indonesia), Prof. Dr. Henny Nuraeni, SH., MH. (Dekan Fak. Hukum Universitas Surya Kencana Cianjur) jadi Narasumber webinar literasi digital yang digelar online Zoom meeting, sabtu 27 januari 2024.
Sjarifuddin menyampaikan fenomena revolusi industri 4.0 menuntut adopsi teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing. Dalam konteks ini, pembangunan pedesaan digital menjadi kunci utama untuk memastikan inklusivitas pembangunan ekonomi. Pendekatan ini bukan hanya tentang memajukan perkotaan tetapi juga memberdayakan wilayah pedesaan melalui teknologi digital, sehingga kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan dapat diminimalkan.
Menurutnya Pembangunan pedesaan digital mencakup penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan konektivitas, akses informasi, dan akses pasar bagi masyarakat pedesaan. Inisiatif ini tidak hanya mempercepat distribusi informasi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di sektor pedesaan. Transformasi digital ini menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) di pedesaan, melalui platform e-commerce dan aplikasi berbasis teknologi.
Pembangunan pedesaan digital tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat. Melalui penerapan solusi digital di sektor pertanian, kesehatan, dan layanan publik, masyarakat pedesaan dapat merasakan manfaat langsung. Misalnya, pemantauan pertanian berbasis sensor dan teknologi dapat meningkatkan hasil pertanian, sementara layanan kesehatan digital dapat meningkatkan akses masyarakat pedesaan terhadap perawatan medis.
“dengan adopsi strategi pembangunan pedesaan digital, Indonesia dapat memperkuat fondasi ekonominya dan mengurangi kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan. Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mengimplementasikan inisiatif ini menjadi kunci keberhasilannya. Melalui langkah-langkah ini, Indonesia dapat memasuki era industri 4.0 dengan memberdayakan potensi ekonomi di seluruh negeri dan menciptakan inklusivitas pembangunan yang berkelanjutan,” tuturnya.
Selanjutnya, Irvan Sophan Himawan juga menyampaikan transformasi digital di desa tidak hanya sebatas penggunaan teknologi, tetapi juga melibatkan perubahan dalam pola pikir dan perilaku masyarakat. Pendidikan dan sosialisasi akan manfaat digitalisasi perlu ditingkatkan untuk menciptakan kesadaran akan potensi positif yang dapat dihasilkan. Pemanfaatan teknologi digital di desa dapat mencakup pengembangan e-commerce lokal, penerapan smart farming, dan peningkatan akses pelayanan kesehatan melalui telemedicine. Dengan demikian, desa tidak hanya akan menjadi konsumen teknologi, tetapi juga produsen dan penyedia layanan digital.
Pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) desa menjadi kunci utama dalam proses digitalisasi. Pelatihan keterampilan digital harus diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan di desa, dan program pelatihan kerja yang berfokus pada keahlian digital perlu diperluas. Selain itu, pemberdayaan perempuan dan kelompok masyarakat marginal perlu diperhatikan agar kesempatan digital dapat dinikmati secara merata.
Terakhir ditutup oleh Prof. Dr. Henny Nuraeni bahwa mewujudkan digitalisasi di pedesaan dapat dilakukan melalui implementasi berbagai proyek dan program. Contoh nyata digitalisasi desa melibatkan pembangunan pusat layanan digital, pelatihan penggunaan teknologi, dan penerapan sistem informasi manajemen desa. Adopsi teknologi juga dapat terlihat dalam pertanian dengan penggunaan sensor dan perangkat pintar untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Ia menyimpulkan bahwa pembangunan pedesaan digital di Indonesia 4.0 bukan hanya sebuah kebutuhan, tetapi suatu keharusan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan mengatasi hambatan dan mengimplementasikan strategi yang tepat, desa-desa dapat menjadi pusat pertumbuhan yang berdaya saing di era digital, memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat pedesaan dan kontribusi positif pada perekonomian nasional. Serta diharapkan juga semua desa di Indonesia dapat berkembang pesat atau bahkan maju menjadi desa digitalisasi yang dapat bersaing penduduknya di duni global ini. ***