DigIndonews.comDigIndonews.com
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Reading: Antisipasi Lonjakan Harga Liburan di Peak Season Natal dan Tahun Baru
Share
Font ResizerAa
DigIndonews.comDigIndonews.com
Font ResizerAa
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Search
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Khazanah
  • Opini
  • Ekonomi
  • Opini
  • Uncategorized
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
© Sayangi.com 2022 | All Rights Reserved
DigIndonews.com > Ekonomi > Antisipasi Lonjakan Harga Liburan di Peak Season Natal dan Tahun Baru
Ekonomi

Antisipasi Lonjakan Harga Liburan di Peak Season Natal dan Tahun Baru

vrtitimes Published Desember 24, 2025
Share
SHARE

Setiap akhir tahun, liburan Natal dan Tahun Baru hampir selalu dibarengi dengan lonjakan harga. Tiket transportasi, hotel, hingga tempat wisata mengalami peningkatan permintaan dalam waktu yang bersamaan. Kondisi ini membuat harga bergerak naik secara alami.

Banyak orang hanya melihat kenaikan tiket pesawat atau kereta, padahal efeknya lebih luas. Harga sewa kendaraan, penginapan alternatif, hingga konsumsi harian di destinasi wisata ikut terdorong. Saat permintaan melonjak dan kapasitas terbatas, harga menjadi sulit dikendalikan.

Pahami pola ini penting agar kamu tidak kaget saat mulai menyusun rencana liburan.

1. Biaya yang sering membengkak saat peak season

Saat liburan akhir tahun, ada beberapa pos pengeluaran yang paling terasa kenaikannya. Transportasi biasanya menjadi yang terbesar. Tiket pesawat bisa naik jauh dibanding hari biasa, bahkan untuk rute domestik.

Akomodasi juga tidak kalah menantang. Hotel, vila, dan homestay menaikkan tarif karena tingkat hunian tinggi. Pilihan yang tersisa sering kali berada di harga yang kurang ramah di dompet.

Selain itu, biaya makan dan aktivitas wisata cenderung ikut naik. Banyak tempat wisata menerapkan harga khusus peak season. Pengeluaran kecil yang terlihat sepele bisa menumpuk jika tidak diperhitungkan sejak awal.

Baca Juga  Siap Pasarkan Hunian Milenial, Casacomo Capai Topping Off dan Buka Marketing Gallery

2. Menentukan budget liburan dengan lebih realistis

Langkah awal mengantisipasi lonjakan harga adalah menentukan budget yang realistis. Jangan memakai patokan harga hari biasa. Gunakan estimasi harga peak season agar perhitungan lebih mendekati kondisi nyata.

Kamu bisa mulai dengan memecah budget ke beberapa pos utama. Transportasi, penginapan, konsumsi, dan hiburan. Dengan pembagian ini, kamu lebih mudah melihat mana yang paling membutuhkan perhatian ekstra.

Menentukan batas pengeluaran sejak awal membantu kamu tetap menikmati liburan tanpa rasa cemas berlebihan.

3. Strategi mengurangi tekanan biaya

Ada beberapa cara yang bisa membantu menekan dampak lonjakan harga. Salah satunya adalah memesan lebih awal. Tiket dan penginapan yang dipesan jauh hari biasanya masih berada di harga yang lebih bersahabat.

Fleksibilitas juga berperan besar. Berangkat di luar tanggal favorit atau memilih jam perjalanan yang kurang populer bisa memberi selisih harga yang signifikan. Alternatif destinasi juga patut dipertimbangkan. Tempat wisata yang tidak terlalu mainstream sering menawarkan pengalaman seru dengan biaya lebih terkendali.

Strategi ini tidak selalu menurunkan harga secara drastis, tapi cukup membantu menjaga budget tetap masuk akal.

Baca Juga  Dari Kampus ke Sawah: GMNI Sijunjung Belajar Kepedulian di Hari Tani Nasional 2025

4. Pentingnya dana cadangan selama liburan

Saat liburan peak season, kejutan biaya hampir selalu ada. Bisa berupa perubahan jadwal, kebutuhan transportasi tambahan, atau biaya darurat lainnya. Karena itu, dana cadangan menjadi bagian penting dari perencanaan.

Dana ini memberi rasa aman dan fleksibilitas. Kamu tidak perlu mengorbankan kenyamanan atau pengalaman hanya karena ada pengeluaran tak terduga. Dengan dana cadangan, liburan terasa lebih santai dan menyenangkan.

5. Saat tabungan belum sepenuhnya siap

Tidak semua orang punya waktu panjang untuk menyiapkan tabungan liburan akhir tahun. Kadang rencana liburan muncul mendadak karena kebutuhan keluarga atau momen tertentu yang sulit dilewatkan.

Di situasi seperti ini, kamu perlu menimbang pilihan dengan tenang. Memaksakan liburan tanpa perhitungan bisa berdampak pada kondisi keuangan setelah pulang. Namun, menunda juga tidak selalu menjadi solusi, terutama jika liburan memiliki nilai emosional yang penting.

Pinjaman sebagai Opsi Pendukung Liburan

Dalam kondisi tertentu, pinjaman tanpa agunan bisa menjadi opsi pendukung untuk menjaga rencana liburan tetap berjalan. Pinjaman online tanpa jaminan aman memberi ruang napas agar kamu tidak perlu menguras tabungan sekaligus.

Perhatikan kesesuaian jumlah pinjaman dengan kemampuan bayar. Pinjaman tanpa agunan idealnya digunakan untuk menutup kebutuhan jangka pendek, seperti tiket atau akomodasi, dengan cicilan yang masih terasa ringan setelah liburan selesai.

Baca Juga  INDONESIA PERLU TINGKATKAN KETAHANAN DIGITAL DAN EKONOMI NASIONAL Direktur CSI: PRABOWO HARUS SIGAP ANTISIPASI PERANG IRAN - ISRAEL

Pertimbangkan opsi pinjaman di neobank dari Bank Neo Commerce. Neo Pinjam di neobank mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:

– Limit pinjaman hingga Rp100.000.000

– Pinjaman online dengan pilihan tenor beragam minimal 3 bulan – maksimal 24 bulan

– Bunga mulai dari 0,06% flat per hari (setara dengan maksimum APR 21,9% per tahun)

– Tidak ada biaya tersembunyi atau penalti pelunasan lebih awal

Ditambah, pinjaman ini juga bebas biaya admin saat pencairan. Meskipun mudah dan cepat, pengajuan kamu tetap melalui evaluasi kelayakan untuk menjaga keamanan pengguna dan mencegah risiko kredit bermasalah.

Download neobank di PlayStore atau App Store dan ajukan Neo Pinjam sekarang. Kunjungi link Neo Pinjam untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan mengenai Neo Pinjam.

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Dua Hari Angkutan Nataru 2025/2026, 29 ribu Pelanggan Gunakan Daop 2 Bandung
Next Article Bittime Resmi Luncurkan Fleksibel Staking dengan Top-Traded Assets, Hadirkan APY Tertinggi
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Daerah891
    • Agam14
    • Bukit Tinggi14
    • Limapuluh Kota401
    • Padang33
    • Payakumbuh26
    • Solok68
  • Ekonomi764
  • Headline402
  • Internasional81
  • Khazanah198
  • Lifestyle112
  • Nasional889
  • Olahraga78
  • Opini176
  • Pariwara Lipsus30
  • Politik254
  • Uncategorized257
  • Video15

Berita Lainnya

Cara Pantau Sales Lapangan Secara Real Time dengan Barantum CRM
Bittime Resmi Luncurkan Fleksibel Staking dengan Top-Traded Assets, Hadirkan APY Tertinggi
Antisipasi Lonjakan Harga Liburan di Peak Season Natal dan Tahun Baru
Dua Hari Angkutan Nataru 2025/2026, 29 ribu Pelanggan Gunakan Daop 2 Bandung

Berita Terkait

Ekonomi

34.458 Penumpang Naik dari Daop 1 Jakarta pada 20 Desember 2025

Desember 24, 2025
Ekonomi

Penerima Beasiswa Pertamina Diperkuat Pelatihan Kebencanaan untuk Aksi Sobat Bumi

Desember 24, 2025
Ekonomi

Kementerian PU Pasang 5 Jembatan Darurat di Jalur Pidie–Takengon hingga Banda Aceh–Medan

Desember 24, 2025
Ekonomi

KAI Logistik Dukung Kelancaran Konektivitas Logistik UMKM di Masa Puncak Akhir Tahun

Desember 24, 2025
Show More
DigIndonews.comDigIndonews.com
Follow US
© DigIndonews.com 2024 | All Rights Reserved
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
Sign in to your account

Lost your password?