DigIndonews.com, Jakarta – Webinar Ngobrol Bareng Legislator bertema “Menumbuhkan Budaya Digital yang Positif” pada Rabu (3/12) menghadirkan tiga narasumber yang menyoroti pentingnya etika, keamanan, dan literasi digital di tengah pesatnya digitalisasi di Indonesia.
Anggota Komisi I DPR RI, Okta Kumala Dewi, menyampaikan bahwa derasnya arus informasi membuat masyarakat harus semakin kritis. Ia mengungkapkan bahwa 30–40 persen konten viral setiap tahun mengandung hoaks, sehingga kedewasaan digital menjadi kebutuhan mendesak. Okta juga menilai ekonomi digital Indonesia memiliki peluang besar selama masyarakat mampu membangun ruang digital yang aman, berempati, dan produktif.
Dari kalangan akademisi, Dr. Faisal Kemal dari Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin menegaskan bahwa 70 persen keberhasilan transformasi digital ditentukan oleh perilaku masyarakat. Ia mengingatkan meningkatnya ancaman hoaks, tekanan mental media sosial, serta kerentanan data di era kecerdasan buatan. Menurutnya, perkembangan teknologi seperti deepfake menuntut masyarakat memiliki kemampuan verifikasi yang lebih kuat.
Sementara itu, Sintia Aulia Rahmah, Kepala Sekolah Yapensi Al Hasanah, menyoroti rendahnya literasi digital di kalangan pelajar. Ia menilai anak-anak yang tumbuh sebagai digital native tetap membutuhkan pendampingan dari guru dan orang tua. Sintia juga mengingatkan pentingnya memahami risiko jejak digital serta mengarahkan kreativitas siswa agar memanfaatkan teknologi secara benar.
Dalam sesi tanya jawab, para narasumber membahas cara mengenali konten AI serta menjaga keamanan identitas digital. Faisal mengimbau masyarakat untuk tidak mengunggah dokumen pribadi di platform publik dan menerapkan autentikasi dua langkah. Sintia menambahkan perlunya kebiasaan digital sederhana, seperti penggunaan kata sandi berbeda dan pengecekan izin aplikasi.
Webinar ditutup dengan pesan etis untuk membangun budaya digital yang lebih sehat. Para narasumber berharap kegiatan ini dapat memperkuat literasi digital masyarakat dan menciptakan ekosistem digital yang aman serta beretika bagi semua kalangan.


