Mandailing Natal , Digindonews.com Curah hujan ekstrem yang mengguyur Kabupaten Mandailing Natal (Madina) selama hampir dua pekan terakhir—dengan intensitas tertinggi dalam sepekan ini—menyebabkan sejumlah kecamatan dilanda banjir dan tanah longsor. Kondisi di lapangan tampak memprihatinkan, sebagaimana terlihat dari berbagai unggahan warga di media sosial seperti Facebook dan TikTok.
Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG) dan Kecamatan Batang Natal menjadi wilayah yang paling parah terdampak. Derasnya luapan sungai dan pergerakan tanah menyebabkan akses jalan terputus, rumah-rumah warga terendam, serta aktivitas masyarakat lumpuh total.
Menanggapi situasi darurat tersebut, Kapolres Mandailing Natal AKBP Arie Sofandi Paloh, S.H., S.I.K. melalui Plt Kasi Humas Polres Madina, IPDA Fahrul Sya’ban Simanjuntak, menginstruksikan seluruh Kapolsek di wilayah terdampak untuk bergerak cepat memberikan penanganan awal.
“Kami sudah memerintahkan Kapolsek Batang Natal dan Kapolsek Muara Batang Gadis untuk segera menyalurkan bantuan yang sebelumnya telah dikumpulkan bersama TNI dan unsur Forkopimcam kepada masyarakat terdampak. Bantuan harus segera tiba karena kondisi medan dan cuaca masih sangat dinamis,” ujar IPDA Fahrul.
Ia menjelaskan bahwa Polres Madina juga menurunkan personel tambahan untuk membantu proses evakuasi warga, membersihkan material longsor, serta membuka kembali akses jalan yang sempat terputus demi memperlancar arus lalu lintas yang terganggu.
Polres Madina turut meminta seluruh Polsek meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pemantauan intensif pada wilayah rawan bencana, mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. Koordinasi bersama Babinsa TNI serta Forkopimcam terus diperkuat untuk memastikan respons cepat di semua titik rawan.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat Mandailing Natal agar tetap waspada. Cuaca masih ekstrem dan potensi banjir maupun longsor susulan masih mungkin terjadi. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, petugas gabungan TNI–Polri bersama unsur pemerintahan kecamatan masih berada di lapangan. Evakuasi warga, penyaluran logistik, serta pemetaan titik rawan bencana terus dilakukan guna meminimalkan risiko korban jiwa dan kerugian lebih besar.
Humas Res Madina


